TRIBUNNEWS.COM - Nama Organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP) trending di media sosial Twitter pada Jumat (26/11/2021).
Belakangan ormas PP menjadi sorotan setelah menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021).
Dalam aksi tersebut terjadi kericuhan berujung penangkapan polisi kepada belasan warga diduga provokator.
Di sisi lain, nama Pemuda Pancasila menjadi populer di Twitter pada Jumat hari ini.
Baca juga: Ricuh dan Lukai Polisi, Penanggung Jawab Demo Pemuda Pancasila akan Dipanggil Polda Metro
Penelusuran Tribunnews.com hingga siang hari, terdapat lebih dari tujuh ribu cuitan menuliskan Pemuda Pancasila.
Lantas apa itu ormas Pemuda Pancasila?
Sejarah
Mengutip TribunnewsWiki.com, Pemuda Pancasila adalah sebuah organisasi paramiliter Indonesia yang diinisiasi oleh Jenderal Abdul Haris Nasution.
Organisasi ini dibentuk dari gangster politik semi-resmi (preman) yang mendukung kediktatoran militer Orde Baru Soeharto.
Nama organisasi ini mengacu pada Pancasila, "lima prinsip" resmi dari negara Indonesia.
Pemuda Pancasila memainkan peran penting dalam mendukung kudeta militer Suharto pada tahun 1965: mereka menjadi pasukan kematian bagi tentara Indonesia, menewaskan satu juta atau lebih yang dituduh komunis dan Tionghoa-Indonesia di seluruh Provinsi Sumatra Utara, seperti yang dijelaskan dalam film dokumenter Jagal 2012.
Dalam film dokumenter tersebut, dinyatakan bahwa organisasi saat ini memiliki tiga juta anggota.
Perkiraan keanggotaan nasional dari akhir 1990-an berkisar 4 juta -10 juta orang.
Pemuda Pancasila didirikan pada 28 Oktober 1959, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-31.
Jalan panjang pembentukan organisasi ini dimulai pada tahun 1950-an.
Kala itu Nasution masih aktif berpolitik. Partai yang ia dirikan, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) mengikuti Pemilu 1955.
IPKI didirikan Nasution bersama Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Azis Saleh.
IPKI menargetkan suara dari kalangan mantan pejuang dan prajurit TNI, yang pada saat itu masih boleh memilih dan berpolitik.
Namun, impian tersebut dipatahkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) yang jadi pemenang nomor 3 dan PKI di posisi 4.
Nasution saat itu menjalani masa skors karena peristiwa 17 Oktober 1952.
Pada 17 Oktober, para perwira militer bersama 30 ribu demonstran berunjuk rasa ke Istana Merdeka, beserta tank, meriam, juga persenjataan artileri yang diarahkan ke Istana.
Mereka menuntut pembubaran parlemen dan penghentian konflik di dalam tubuh militer.
Ketika skorsnya habis, ia dipanggil oleh Presiden Soekarno.
Nasution kembali menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Awalnya, tujuan pembentukan Pemuda Pancasila adalah untuk menghadapi dominasi Pemuda Rakyat (PR), sebuah organisasi sayap di bawah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada masa itu PKI sedang kuat-kuatnya. Kekuatan itu bertambah ketika Pemuda Rakyat didirikan sebagai organisasi pemuda PKI.
Nasution tak mau kalah. Beberapa bulan setelah dekrit dikeluarkan, tepatnya 28 Oktober 1959, Pemuda Pancasila dideklarasikan sebagai organisasi pemuda di bawah IPKI. Pemuda Pancasila memancing banyak anak tentara bergabung.
Baca juga: Ada Bukti KTA saat Penangkapan Tersangka Demo Pemuda Pancasila, Razman: Belum Tentu Anggota Kita
Perkembangan Pemuda Pancasila
Pemuda Pancasila (PP) kian aktif di tahun 1965, tepatnya dalam peristiwa G30S.
Eksistensi mereka yang kian kuat, membuat PP memancing lebih banyak orang untuk bergabung.
Rata-rata dari mereka adalah preman. Semuanya tertarik mengenakan setelan loreng oranye, seragam kebesaran mereka.
Citra Pemuda Pancasila saat itu memang menarik. Mereka mengamankan persepsi sebagai organisasi nasionalis yang disokong tentara.
Prinsip
Pada masa orde baru, PP mengembangkan tiga prinsip: otot, omong, dan otak.
Ketiga hal itu diudung dengan harapan anggota-anggotanya tak cuma kuat dan berani pasang fisik, tapi juga pandai bicara dan berpikiran cerdik serta pandai.
Prinsip tersebut juga menjadi filosofi di balik seragam oranye yang awalnya polos, kemudian diganti dengan corak loreng.
Simbol-simbol dalam logo Pemuda Pancasila dimaknai sebagai unsur-unsur Pancasila.
Sistem lambang lain dari Pemuda Pancasila adalah logo yang terdiri dari bintang, rantai, pohon, banteng, serta padi dan kapas.
Makna logo tersebut juga mengacu pada nilai-nilai pancasila, mulai sila pertama hingga sila kelima.
Aksi Lebih Besar
Majelis Pimpinan Nasional (MPN) ormas Pemuda Pancasila (PP) telah menyampaikan permohonan maaf terkait kericuhan dan pengeroyokan aparat dalam demonstrasi di depan Gedung DPR-MPR, Kamis (25/11/2021).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPN PP, Arif Rahman mengatakan, bahwa insiden pengeroyokan itu terjadi di luar dugaan aksi damai.
Bentrok dengan polantas itu mengakibatkan sedikitnya 36 orang anggota PP diamankan oleh Polda Metro Jaya dan 15 sudah ditetapkan menjadi tersangka.
"Saya sebagai sekretaris jenderal majelis PP pertama-tama ingin mengucapkan permohonan maaf atas terjadinya kesalahpahaman yang terjadi tadi di lapangan," ujar Arif dalam jumpa pers usai insiden, Kamis (25/11/2021) malam.
Arif menyebut saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan aparat kepolisian.
Pihaknya berkomitmen untuk mengusut dalang perusuh hingga terjadi pengeroyokan kepada AKBP Dermawan Karosekali selaku Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya yang menderita luka di bagian kepala dalam insiden tersebut.
"Kami hormati proses penangkapan terhadap terduga pelaku yang 15 lainnya ditetapkan menjadi tersangka. Kami juga akan membantu mengusut apabila ada di antara anggota kader kami yang terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap polisi," tuturnya.
Meski demo yang menuntut pencabutan pernyataan anggota DPR RI PDI Perjuangan, Junimart Girsang terkait pembubaran ormas PP itu berujung ricuh, Arif bersikukuh akan menggelar aksi lanjutan.
PP mengultimatum Junimart untuk meminta maaf secara terbuka dalam waktu 3x24 jam.
Pihaknya siap memfasilitasi dan membuka pintu untuk Junimart bertandang ke markas PP di kawasan Pejaten Jakarta Selatan untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Beliau kami berikan waktu 3x24 jam agar bisa datang paling tidak ke kesekretariatan kami di Pejaten Barat untuk berdialog dan melakukan permintaan maaf. PP akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar apabila ultimatum ini tak dipenuhi," kata Arif.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Fandi Permana)(TribunnewsWiki.com/Niken)