TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad yang juga berlatarbelakang politisi Partai Golkar yang meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai Relawan presiden Jokowi tidak memiliki alasan yang mendasar.
Pasalnya, menurut Ketua Umum Kornas-Jokowi Abdul Havid Permana, bahwa permintaan tersebut kental dengan muatan politisnya.
“Kami mensinyalir permintaan pencopotan Sri Mulyani oleh Fadel Muhammad sarat dan kental dengan muatan politis. Jadi saya kira tidak usah terlalu jauh mengintervensi presiden, apalagi itu hak prerogatif presiden,” kata pria yang akrab disapa Havid ini kepada Tribunnews, Kamis (2/12/2021).
Selain itu, kata Havid, permintaan tersebut sangat menggelitik sebab lantaran hanya masalah anggaran yang tidak dinaikkan dan ketidakhadiran Sri Mulyani diundang oleh MRP RI.
“Kalau masalah anggaran turun atau tidak dinaikkan untuk MPR RI, wajar saja kondisi sekarang saat ini negara sedang perang dengan virus corona,” kata Havid.
Oleh karena itu, sambungnya, jangan mentang-mentang lembaga tertinggi negara harus diistimewakan.
Baca juga: Bingung Sikap MPR, PSI Dukung Sri Mulyani: Ingin Dihormati dari Rakyat yang Diwakili Apa Nggak Malu?
“Kalau kita bicara keistimewaan rakyatlah yang harus diprioritaskan hak keistimewaannya. Jadi jangan minta enaknya aja,” pungkas Havid.
Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad mengucapkan hal ini lantaran pihaknya kecewa dengan kinerja dan sikap yang dilakukan Sri Mulyani selamat di kabinet Pemerintahan.
"Kita minta presiden memberhentikan dan mencopot menteri keuangan karena tidak etik dan tidak cakap dalam kinerjanya," kata Fadel dalam konfrensi pers di Nusantara III, Lantai 9, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (30/11/2021).
Tak hanya itu, menurut Fadel selama ini Sri Mulyani dianggap sangat meremehkan dan menyepelekan MPR sebagai lembaga negara.
Hal itu, terlihat dari Sri Mulyani yang beberapa kali membatalkan rapat meski sudah dilakukan janji sejak lama.
"Kita Komunikasi sudah beberapa bulan yg lalu sekitar 3 bulan, tapi dia gak anggap kita. Ini seperti menyepelekan sekali," tegas Fadel.
Baca juga: Formappi: Pimpinan MPR Kekanak-kanakan Minta Pecat Sri Mulyani karena Anggaran Dipotong
Fadel pun merasa selama menjabat sebagai Menkeu di kabinet Jokowi, Sri Mulyani tidak memiliki kinerja yang bagus.
Contohnya, pendapatan negara berkurang, utang bertambah, pinjaman bertambah dan berkonflik dengan menteri kabinet lainnya.
"Jadi hal-hal itu sudah layak menjadi dasar untuk pencopotan Sri Mulyani," tukas Fadel.