Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik R Rewapatara
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang sebuah pos Koramil TNI AD Suru-Suru di Yahukimo, Papua, Jumat (3/12/2021).
Dalam laporan yang diterima, setidaknya dua anggota TNI AD menjadi korban dalam insiden penyerangan tersebut.
Satu di antaranya bahkan gugur, yakni Serda Putra Rahaldi.
Sementara Praka Suher dikabarkan terluka akibat terkena tembakan.
Berdasarkan informasi, penyerangan itu terjadi pukul 13.45 WIT.
Dimana Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sedang mengambil air di bak penampungan tidak jauh dari Pos Ramil Suru-Suru.
Tidak berselang lama terdengar tembakan dari arah barat Koramil Suru Suru yang mengenai 2 Korban.
Mendengar adanya tembakan seluruh jajaran Apkam di Mamba Kompleks melakukan pengejaran yang di pimpin oleh Danpos Elang.
Pendekatan Baru Terkait Papua
Baru-baru ini, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan terkait pendekatan baru dalam penanganan Papua yang beberapa waktu terakhir kerap dibicarakannya dalam beberapa pertemuan.
Usai menemui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta pada Kamis (25/11/2021), Andika mengatakan pada prinsipnya akan menggunakan dasar hukum yang telah dikeluarkan pemerintah.
Namun demikian, ia mengatakan akan menjelaskan secara rinci saat kunjungannya ke Papua pekan depan.
"Jadi sesuai dengan yang dijelaskan oleh Bapak Menko Polhukam, saya menggunakan dasar hukum yang memang sudah dikeluarkan pemerintah. Dan itu nanti secara detail akan saya jelaskan pada saat saya di Papua minggu depan," kata Andika dalam keterangan video Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Mahfud MD dan Panglima TNI Andika Perkasa Bahas Papua hingga Penyelesain Pelanggaran HAM Berat
Sebelumnya, Mahfud mengatakan ada dua hal pokok yang dibahas dalam pertemuan dengan Andika yang menjadi perhatian Kemenko Polhukam dan Mabes TNI selama ini.
Pertama, kata Mahfud, pendekatan baru tentang penanganan Papua.
Ia mengatakan prinsip pendekatannya sudah dituangkan dalam Inpres nomor 9 tahun 2020 yang kemudian dilanjutkan dengan Keppres nomor 20 tahun 2020.
Intinya, kata dia, pendekatan Papua itu adalah pembangunan kesejahteraan yang komprehensif dan sinergis.
"Artinya di Papua itu pendekatannya bukan senjata, tapi kesejahteraan. Komprehensif meliputi semua hal, sinergis mencakup semua lembaga terkait secara bersama-sama, bukan sendiri-sendiri," kata Mahfud.
Baca juga: Cegah Korupsi, KPK Perkuat Pendampingan dan Pengawasan di Papua
Baca juga: Wapres Maruf Minta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Pantau Perkembangan Papua
Ia menjelaskan dengan pendekatan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap muncul produk kebijakan yang komprehensif, sinergis, dan terpadu
Selain itu, kata dia, pendekatan teknisnya adalah pelaksanaan operasi teritorial, bukan operasi tempur.
"Saya tadi saya sudah banyak diskusi. Pak Panglima sudah punya gagasan-gagasan tentang pendekatan baru itu dan nanti akan disampaikan pada saatnya. Tetapi sekarang secara prinsip beliau akan menyampaikan beberapa hal yang prinsip saja," kata Mahfud.
Sebagian artikel tayang di Tribun Papua: BREAKING NEWS: Pos TNI AD di Serang KKB, Dua TNI AD jadi Korban, Satu Tewas Tertembak