Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepekan sudah perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 yang diselenggerakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berlangsung.
Program tahunan terbesar dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudrsitek ini mengangkat tema 'Cerlang Nusantara, Pandu Masa Depan' PKN tahun 2021 kali ini berusaha mengajak masyarakat untuk kembali mengenali jati diri dan khazanah budaya bangsa sebagai suatu aset.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kesuksesan PKN 2021. Menurutnya acara yang digelar secara daring ini merupakan inisiasi yang baik.
“Pekan Kebudayaan Nasional 2021 yang dilaksanakan secara digital merupakan inisiasi yang baik. Bukan hanya seperti pameran pada umumnya, namun juga merangkum berbagai bentuk budaya Indonesia melalui ragam acara seperti kompetisi, konferensi, lokakarya, pasar budaya, serta parade mahakarya. Jadi, semakin banyak yang terlibat untuk berpartisipasi,” ucap Hetifah, dalam akun Instagram pribadinya yang sudah dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan
Lebih lanjut, Hetifah berharap kepada pemerintah semakin memberikan perhatian lebih kepada para pelaku seni dan budaya, tujuannya agar mereka lebih bisa berkreasi.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih dan bersungguh-sungguh kepada pelaku seni dan budaya dalam segala aspek kesejahteraan, kesempatan maupun pengaturannya agar mereka lebih kondusif untuk berkreasi,” kata Hetifah.
Sebelumnya pada sesi pembukaan PKN 2021, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan, kebudayan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, berkesempatan membuka acara tersebut secara daring.
Dalam pembukaannya, Presiden Jokowi mengatakan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari ilmu pengetahuan dan kearifan lokal masa lalu yang diturunkan melalui nenek moyang kita. Berangkat dari kekayaan kebudayaan dan alam, Indonesia pun berpeluang menjadi pusat peradaban.
"Saya menegaskan bahwa berangkat dari kekayaan kebudayaan dan kekayaan hayati kita, Indonesia memiliki peluang besar untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan yang berbasis dari peradaban Indonesia," tegasnya.
Sedangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim membuka perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional 2021 dengan membacakan puisi yang berjudul Napas Jiwa karya Titin Wattimena. Lantunan puisi itu ditafsirkan sebagai doa, tekad, semangat, dan kecerlangan kebudayaan Nusantara.
Sebelumnya penyelenggaraan PKN 2021 pada 19-26 November 2021 disiarkan secara daring di kanal budaya Indonesiana TV Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), laman pkn.id, dan juga kanal Youtube Budaya Saya. Serta kegiatan pembukaan dan penutupan PKN disiarkan di TVRI.
PKN tahun ini menunjuk dewan kurator dalam PKN 2021, yakni Samuel Wattimena untuk sektor sandang, Helianti Hilman di sektor pangan, dan Gregorius Antar Awal untuk sektor papan.
Selain itu PKN juga melibatkan insan-insan kreatif seperti Riri Riza, Pritagita, Hanung Bramantyo, Jay Subyakto, Lasja Susatyo, Ismail Basbeth, Eugene Panji, Robby Ertanto, Buyungreza, Adrianto Sinaga, Leon Lolang, Richard Buntario, dan Raymond Ahari.
Walau digelar secara daring, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek ini terbilang cukup sukses. Selain mengutamakan kreatifitas, acara ini juga dikemas secara kekinian. Hal itu dilakukan untuk menarik generasi muda agar lebih peduli dan bangga dengan kebudayaan Nusantara.