Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan laporan tentang bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi, Sabtu (4/12/2021).
Setelah mendengarkan laporan mengenai bencana tersebut Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk melakukan langkah tanggap darurat.
"Saya perintahkan kepada Kepala BNPB, Basarnas, menteri terkait, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur, dan Bupati untuk melakukan langkah tanggap darurat selekas mungkin di lokasi bencana," tulis Presiden dalam akun twitternya @Jokowi, Minggu (5/12/2021).
Presiden Jokowi juga memerintahkan kepada jajarannya untuk mencari dan menemukan korban yang belum ditemukan.
Selain itu, memberikan perawatan kepada korban luka-luka dan melakukan penanganan dampak bencana.
"Bantuan pelayanan kesehatan, penyediaan logistik kebutuhan dasar pengungsi, serta perbaikan infrastruktur harus dapat diselesaikan dalam waktu singkat," katanya.
Baca juga: Kesaksian Warga soal Detik-detik Erupsi Semeru, Dusun Curah Kobokan Diguyur Hujan Abu Campur Batu
Presiden menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa erupsi yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
"Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya juga menyampaikan dukacita yang sangat mendalam atas korban yang meninggal dan luka-luka. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua," katanya.
13 orang meninggal dunia
BNPB mencatat hingga Minggu (5/12/2021) pagi ada 13 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru.
Hal tersebut dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Dari 13 korban jiwa tersebut, baru dua jenazah yang berhasil diidentifikasi.
Mereka adalah Poniyem 50 tahun, dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono.