Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbaharui data penanganan erupsi Gunung Semeru yang terjadi, Sabtu (4/12/2021).
Berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan pada Minggu (5/12/2021) pukul 17.30 WIB, korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru berjumlah 14 orang.
"Pukul 17 30 ini jumlah korban meninggal dunia terdata hingga saat ini berjumlah 14 orang," ujar Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Minggu, (5/12/2021).
Dari 14 orang yang meninggal tersebut, kata dia, dua di antaranya merupakan warga Desa Supiturang, lima warga Desa Curah Kobokan, dan dua warga Desa Sumber Wuluh.
"Ada 5 korban lainnya dibawa ke RS Bhayangkara Lumajang itu belum kita dapatkan identitasnya," katanya.
Jumlah korban meninggal ini, kata Abdul Muhari bertambah satu orang dari rilis data terkahir pada Minggu siang.
Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 14 Orang Meninggal, 35 Luka Berat, Ribuan Terdampak Awan Panas
Selain itu menurutnya ada 9 orang yang masih dalam pendataan apakah masih hilang atau sudah termasuk dalam korban meninggal.
"Dari jumlah tersebut masih ada 9 jiwa yang saat ini masih dalam pendataan status korban apakah hilang ataupun meninggal," katanya.
Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II
Polri turut membantu penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung menerbitkan surat perintah nomor: Sprin/XII/OPS.2./2021 untuk menggelar operasi kemanusiaan Aman Nusa II.
Operasi itu dilakukan dalam rangka menanggulangi bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) yang terjadi Sabtu (4/12/2021).
Sigit mengungkapkan, surat perintah tersebut dikeluarkan sebagai bentuk komitmen Polri yang selalu berada di garis terdepan dan responsif dalam membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
"Segala unsur kekuatan terbaik yang dimiliki Polri dikerahkan untuk membantu warga yang menjadi korban Erupsi Gunung Semeru. Seluruh sarana dan prasarana kami maksimalkan guna meringankan beban masyarakat," kata Sigit kepada awak media, Jakarta, Minggu (5/12).
Dalam operasi ini, Polri bakal mengerahkan 945 personel gabungan dari Pelopor Korbrimob dan Satbrimob Polda jajaran.
Enam ekor anjing K-9 juga telah dikirim ke lokasi bencana alam untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Warga Terdampak Erupsi Semeru Bakal Dapat Dana Tunggu untuk Sewa Rumah Selama 6 Bulan
Polri juga telah mengerahkan peralatan dan kendaraan terkait bencana alam erupsi itu seperti mobil SAR, mobil dapur lapangan, mobil reapiter, mobil water treatment, ambulance.
Tak hanya itu, satu Helikopter juga telah dikirimkan dan siap dioperasi di lokasi bencana.
Baca juga: Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II Bantu Bencana Alam Erupsi Gunung Semeru
"Semua personel, peralatan maupun kendaraan yang dikerahkan, dipastikan siap menghadapi kondisi di lapangan. Pelayanan kesehatan dan dapur umum darurat kami telah siapkan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Sigit.
Siapkan tim dokter dan medis
Selain itu, tim Pusdokkes Polri juga telah menyiapkan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Lumajang sebagai posko pusat bagi korban erupsi Gunung Semeru. Dukungan peralatan medis juga turut ditopang RS Bhayangkara di Batu, Kediri dan Bondowoso yang mengirimkan mobil ambulance.
Pusdokkes Mabes Polri juga membackup dengan menerjunkan tujuh personel Ahli DVI dan spesialis bedah plastik ke lokasi bencana alam.
Biddokes Polda Jawa Timur juga sudah menyiapkan empat posko DVI di RS Bhayangkara Lumajang, RSUD Haryoto, Penanggal Candipuro dan Pronojiwo.
Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajaran yang bertugas dalam operasi kemanusiaan tersebut untuk bergerak aktif melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Ia juga meminta berkomunikasi ke Mabes Polri apabila membutuhkan sarana dan prasarana tambahan.
Baca juga: Kisah Holil Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Ternaknya Masih Hidup tapi Rumah Hancur Tak Tersisa
"Maksimalkan pengarahan anggota dan peralatan dalam penanganan bencana terutama kawasan perumahan atau pemukiman warga yang membutuhkan evakuasi," katanya.
Sigit berharap dengan dikerahkannya seluruh kekuatan dan peralatan untuk penanggulangan bencana erupsi Semeru dapat meringankan beban masyarakat.
Ia meminta agar warga yang terdampak tak perlu sungkan meminta bantuan yang disiapkan Polri dan aparat kepolisian setempat.
"Kepada warga jangan sungkan meminta bantuan kepada kepolisian. Saya pastikan, Polri hadir untuk membantu dan meringankan beban dari masyarakat. Bila ada kekurangan kita akan kirimkan dan back up dari Mabes dan Polda lainnya," ujar Sigit.