Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader NU yang juga Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie berharap Pengurus Basar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung mendatang tidak merangkap jabatan apa pun di partai politik atau adi pengurus di ormas lain misalnya di MUI.
"Ini agar kerja PBNU efektif dan konsentrasi maksimal," kata Gus Choi sapaan akrabnya, kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).
Hal ini, dikatakan Gus Choi, agar PBNU independen dan mandiri.
"Tidak terkontaminasi dan terpapar oleh virus permainan politik dan kepentingan busuk dari luar baik langsung maupun tidak langsung," ujarnya.
Baca juga: Jelang Muktamar NU, Ketum GP Ansor Gus Yaqut Sebut Harus Ada Regenerasi, Apa Tanggapan KH Said Aqil?
Kemudian, Gus Choi mengatakan juga menilai pentingnya distribusi kader dan diversifikasi peran pengabdian bagi kader kader NU.
"Dua puluh tahun telah terjadi boming kader NU yang bergelar sarjana S1, S2, S3, bahkan profesor dengan berbagai latar belakangan disiplin ilmu. Mereka lulus dari berbagai universitas baik dalam negeri maupun luar negeri, dari timur tengah maupun dari barat. Mereka semua sudah siap berkontribusi kepada NU dengan profesinya masing masing," ujarnya.
Karena itulah, Gus Choi mengatakan mulai periode dan periode ke depan jangan ada lagi monopoli peran dan jabatan.
Baca juga: Jadwal Muktamar NU Telah Ditetapkan, Miftachul Ajak Said Aqil Lanjutkan Konferensi Besar di Bidakara
"Sekarang ini di PBNU, di MUI, di partai tampaknya orangnya sama. Itu lagi, itu lagi, seolah NU tidak punya kader. Untuk apa rangkap jabatan kalau tidak maksimal. Apa yang dicari dengan jabatan rangkap ormas dan partai?" katanya.
"PBNU harus terdiri dari kaum ulama yang negarawan, pengusaha, teknokrat, profesional dan aktivis. Sedangkan kader NU yang mengabdi di luar NU sesekali bisa diundang untuk silaturahim membahas berbagai isu strategis baik terkait keagamaan maupun kebangsaan dan kerakyatan," pungkas Gus Choi