TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Wayang Orang dengan lakon Cupu Orang Bharata di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata Purwa, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (11/12/2021) malam.
Persembahan dari Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDIP diharapkan menjadi refleksi bagi setiap masyarakat, khususnya politisi.
Pada acara itu, hadir langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, dan Sekretaris BKN Rano Karno. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menyaksikan wayang orang tersebut melalui akun BKN PDI Perjuangan di YouTube.
Baca juga: Anggota DPR dari PDIP Nyaris Terendam Lumpur Saat Dampingi Risma Kunjungi Lokasi Banjir di Lombok
Hasto mengatakan Megawati mendorong seluruh jajaran PDIP di pusat maupun daerah untuk menjadi pribadi yang berkebudayaan.
Dia menyatakan Presiden Kelima RI itu menaruh perhatian yang sangat serius terhadap budaya nusantara.
"Pada keseluruhan perjalanan hidup dari Ibu Megawati sejak kecil diajarkan untuk mencintai seni budaya Indonesia. Maka Ibu Mega juga dikenal sebagai sosok penari. Dari sekolah, beliau sudah melalui proses kontempelasi dari alam pikir hingga alam rasa, dilatih kedisiplinan sejak Ibu Megawati Soekarnoputri kecil," kata Hasto.
Karena itu, lanjut Hasto, PDIP melalui BKN terus mendorong kelompok seni dan budaya untuk terus mengekspresikan karyanya. PDIP mengharapkan hasil dari kesenian dan kebudayaan itu bisa mendorong seluruh masyarakat, khususnya politisi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Kami tak pernah bosan untuk terus menggelorakan untuk mencintai kebudayaan nusantara kita. Mengembangkannya dalam dunia yang modern ini pun melibatkan anak-anak muda dengan karya seni yang kreatif," jelas Hasto.
Baca juga: Bentara Budaya Jakarta Gelar Pameran Wayang, Ada yang Terbuat dari Rumput
Melalui budaya, lanjut dia, masyarakat Indonesia memiliki ruang untuk melatih rasa, memahami falsafah bangsa, dan mematrikan nilai-nilai luhur. Seperti lakon Cupu Manik Astagina ini, ada pelajaran ritual bagi setiap insan untuk menjalani kehidupan.
"Sebagaimana Bung Karno sering katakan bahwa hidup itu adalah dedication of life. Bung Karno dalam kontemplasinya menegaskan bahwa ia adalah manusia biasa, tidak sempurna. Sebagaimana manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan. Hanya kebahagiaanku adalah hanya mengabdi pada Tuhan, kepada bangsa, dan tanah airku. Itulah dedication of life," jelas Hasto.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Wayang Orang Bharata Teguh "Kenthus" Ampiranto menyampaikan terima kasihnya kepada PDIP yang telah menyelenggarakan acara ini. Dia mengaku paguyubannya itu sejak pandemi Covid-19 kesulitan untuk tampil.
"Terima kasih untuk bantuan yang kedua kalinya atas dukungan BKN. Sekarang wayang orang," kata dia.
Sekretaris BPN Rano Karno menambahkan PDIP berdasarkan arahan Megawati memiliki komitmen untuk mendukung seniman agar terus berkarya. Di sisi lain, Rano juga mengapresiasi Paguyuban Wayang Orang Bharata yang mampu menjaring anak-anak muda.
Baca juga: Mengenal Wayang Kulit dan Ragam Jenis Wayang di Indonesia: Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia
"Kami ucapkan selamat kepada keluarga Wayang Bharata yang berusaha konsisten di tengah zaman yang mendesak kita. Pemuda kelahiran Jakarta juga banyak yang sadar dan melestarikan kebudayaannya. Itulah tugas BKN dari Ibu Ketum melestarikan kebudayaan nusantara," kata anggota Komisi X DPR RI itu.
Sementara itu, Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan pernah menjadi pementas di Paguyuban Wayang Orang Bharata ini. Dia menyadari banyak pelajaran yang bisa dipetik dari setiap lakon wayang orang.
"Ini adalah praktik ideologi yang senyata-nyatanya. Dan Pak Rano Karno, ini perlu kita dukung betul-betul," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.