Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengakhiri status waspada atas terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter di perairan laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kendati begitu, BMKG masih terus mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati akan adanya potensi gempa bumi susulan di wilayah tersebut.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG dalam website resminya BMKG.go.id yang diakses pada Selasa (14/12/2021).
Dalam update atau pemutakhiran yang dilakukan BMKG dalam situsnya tersebut, saat ini guncangan gempa di perairan laut Flores itu masih berkekuatan 5.0 skala richter (SR) dalam kedalaman 10 km di bawah laut.
Baca juga: Peringatan Dini Tsunami NTT Berakhir, Masyarakat Kembali ke Tempat Masing-masing, tapi Tetap Waspada
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berakhir.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12/2021).
"Peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir. Saya ulangi peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir," ucap Dwikorita.
Dwikorita menjelaskan bahwa setelah dua jam kejadian gempa bumi pada pukul 11.20 WITA, tidak terdeteksi adanya kenaikan air laut.
Sehingga peringatan dini tsunami, kata Dwikorita, telah berakhir.
Baca juga: BMKG: Gempa NTT Berpotensi Tsunami Level Waspada, Maksimum Ketinggian Setengah Meter
"Setelah kejadian yaitu itu 13.24 WITA artinya sudah lebih dari 2 jam. Setelah kejadian dan tidak terdeteksi ada kenaikan air laut lagi maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," tutur Dwikorita.
Diketahui, BMKG mengeluarkan peringatan dini Tsunami 2 untuk sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021).
Peringatan dini Tsunami itu dikeluarkan seraya dengan adanya guncangan gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo di area perairan laut Flores bagian Barat Laut Larantuka dengan kedalaman 10 km tepatnya di 7.59 LS, 122.24 Bujur Timur (BT).