News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kemendikbudristek Pastikan Perguruan Tinggi Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PTM TERBATAS TINGKAT SD - Murid SD Negeri Kiara Payung, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, sedang mengikuti proses belajar mengajar di kelas, Senin (8/11/2021). Pemkab Tangerang memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat SD dan sederajat yang diikuti 1.090 sekolah yangbterdiri dari 749 SD Negeri dan 341 swasta seiring masuknya Kabupaten Tangerang pada level 1 PPKM, yang juga diikuti PTM terbatas tingkat TK dan PAUD dengan kapasitas terbatas 50 persen dari jumlah murid per kelas.WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Dirjen Diktiristek Nizam melakukan pemantauan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di perguruan tinggi.

Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan perguruan tinggi dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka.

"Kita pastikan bahwa perguruan tinggi siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka," ungkap Nizam melalui keterangan tertulis, Selasa (14/12/2021).

Nizam menjelaskan bahwa salah satu dampak pandemi ini adalah kendala untuk melaksanakan praktik dan pengasahan keterampilan di laboratorium maupun studio.

Hal ini menurut Nizam sangat sulit dilakukan secara daring.

Baca juga: Epidemiolog UI: PTM Terbatas dan Pembukaan Mall Buka Peluang Gelombang Ketiga Covid-19

"Pendidikan tidak hanya sekadar pembelajaran. Ada proses penguatan keterampilan, mengasah kepekaan sosial, dan kemampuan berkolaborasi yang tidak bisa dipindahkan ke ruang daring. Untuk itu, kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka merupakan hal yang sangat penting. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat,” jelas Nizam.

Pembelajaran tatap muka, menurutnya, diperlukan untuk menekan angka learning loss di Indonesia.

Nizam mengungkapkan, hasil studi beberapa lembaga menyebutkan bahwa pandemi berpotensi meningkatkan angka learning loss di Indonesia, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah.

Dia mengajak perguruan tinggi dalam upaya menekan learning loss dapat melalui program “Kampus Mengajar”.

"Program Kampus Mengajar adalah satu upaya untuk mengurangi learning loss yang terjadi di tingkat SD dan SMP. Kita berharap, perguruan tinggi berpartisipasi dalam program tersebut," kata Nizam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini