News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Antisipasi Masuknya Omicron, Indonesia Belajar dari Tiga Negara

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Gejala varian Omicron. Covid-19 varian Omicron memiliki gejala yang berbeda dari varian sebelumnya, yaitu berkeringat di malam hari.

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan dalam mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19 yaitu Omicron, Indonesia melakukan pembelajaran penanganan dari 3 negara di dunia, yakni Inggris, Denmark dan Afrika Selatan. 

Ketiganya telah menerapkan karantina dan pembatasan pelaku perjalanan internasional. 

Wiku mengatakan dibandingkan kondisi negara-negara di Eropa, kondisi Geografis Indonesia merupakan nilai positif dalam menerapkan karantina dan pembatasan pelaku perjalanan. 

"Indonesia dengan bentuk negara kepulauan dapat menerapkan kebijakan perjalanan internasional dan karantina dengan lebih mudah," kata Wiku, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Ini Perbedaan Karantina yang Ditanggung Pemerintah dan Bayar Sendiri

Baca juga: Kedatangan Vaksin Tahap ke-158, Pemerintah Percepat Vaksinasi hingga Pelosok

Negara-negara di Eropa mengalami peningkatan kasus konfirmasi Omicron akibat dekatnya perbatasan antar negara dalam 1 daratan.

Selain tingkat ketergantungan antarnegara dan mobilitas penduduk lintas negara. 

Di Inggris misalnya, menurut Wiku, data menunjukkan bahwa negara Britania tersebut mengalami kenaikan kasus sebesar 51,5 persen dalam 1 bulan terakhir.

Kenaikan ini terjadi setelah adanya penurunan kasus. 

Inggris kemudian menerapkan kebijakan pembatasan perjalanan internasional.

"Sayangnya kebijakan yang ditetapkan Inggris ini tidak mampu menahan masuknya varian baru. Saat ini lebih dari 3 ribu kasus yang disebabkan Omicron," kata Wiku.

Baca juga: Orangtua Khawatir Jika Anak Terima Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Satgas IDAI

Hal yang sama juga terjadi di Denmark. Ancaman Omicron datang, saat kasus mengalami peningkatan.

Kasus kemudian melonjak hampir 2000 persen dalam 2,5 bulan.

Denmark pun kata Wiku melakukan skrining pelaku perjalanan yang masuk wilayahnya. Mulai dari mewajibkan tes RT PCR hingga karantina.

"Sayangnya, kebijakan yang ditetapkan Denmark juga belum mampu mencegah masuknya varian Omicron. tercatat 2.471 kasus positif covid 19 yang diidentifikasi disebabkan oleh varian omicron," lanjutnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini