TRIBUNNEWS.COM - Pendaftaran program Kartu Prakerja akan dibuka kembali pada tahun 2022, berikut ini penjelasan, syarat dan cara mendaftar Kartu Prakerja gelombang 23.
Untuk diketahui, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menyampaikan, Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan pada tahun 2022.
Mengutip dari Kementerian Keuangan, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Program Kartu Prakerja sebesar Rp11 triliun atau 4,3% dari anggaran perlindungan sosial tahun 2022.
Baca juga: KARTU PRAKERJA Dibuka Kembali di Tahun 2022, Berikut Syarat dan Cara Daftar di www.prakerja.go.id
Baca juga: Program Kartu Prakerja Diperpanjang pada Tahun 2022, Simak Penjelasan Berikut Ini
Program Kartu Prakerja ini merupakan inisiatif strategis dari Pemerintah dan penanganan Covid-19 karena tidak hanya menjadi sarana transfer dana dari pemerintah ke masyarakat, akan tetapi juga menawarkan skill development yang dapat menjadi pondasi meraih kesempatan kerja yang lebih luas.
Penutupan Program Prakerja Tahun 2021
Pihak Prakerja telah menginformasikan bahwa tombol pendaftaran dan penautan rekening di laman serta dashboard Prakerja dinonaktifkan mulai Rabu (15/12/2021) pukul 23.59 WIB dan laman Kartu Prakerja sudah tidak lagi menerima pendaftaran.
Meski demikian, pihak Prakerja memberi kepastian bahwa pendaftaran akun baru akan diaktifkan kembali menjelang pembukaan gelombang 23 pada 2022, hal ini diinformasikan melalui akun Instagram resmi Kartu Prakerja, @prakerja.go.id.
Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Gelombang 23 Tahun 2022
Pemerintah melalui Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, menyampaikan pembukaan program prakerja gelombang 23 tahun 2022 melalui siaran langsung di Kanal Youtube Kartu Prakerja pada Rabu (15/12/2021).
Menko Airlangga menjelaskan pada semester 1 pelaksanaan program Kartu Prakerja akan menggunakan sistem yang sama, yakni skema semi bansos Pelatihan Online.
"Anggaran di tahun 2022 akan sebesar Rp11 Triliun, dan di semester 1 masih menggunakan sistem yang sama, yaitu semi bansos," kata Airlangga.
Sementara untuk semester 2 pelaksanannya akan menggunakan dengan sistem hybrid, baik secara Offline maupun Online.
"Sementara di semester 2 akan dijalankan secara hybrid, baik offline maupun online," lanjut Airlangga.
Lalu untuk skema normal, berupaya untuk peningkatan kompetensi dengan bantuan pelatihan yang lebih besar dan insentifnya juga.