Sedangkan pemiliih yang menyatakan ogah memilih calon presiden perempuan karena menilai presiden adalah kodrat laki - laki 34,2 persen, perempuan dianggap tidak tegas atau tidak berani 20,4 persen, dan kurang berwibawa 7,2 persen.
"Sedang yang tidak ingin itu karena kodrat laki - laki alasannya. Lalu kurang tegas dan kurang berani," ucapnya.
Sebagai informasi, survei KedaiKOPI menggunakan metode face to face interview. Survei diambil pada rentang 16-24 November 2021 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Komposisi responden jenis kelamin laki-laki 50,6 persen dan perempuan 49,4 persen. Mayoritas responden tamatan SMA 54,6 persen, SLTP 22,6 persen, tamatan SD 13,2 persen, tamatan S1 4,5 persen. (*)