TRIBUNNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut alokasi Dana Desa sebanyak Rp 400,1 triliun sudah tersalurkan sejak tahun 2015.
Untuk itu, Presiden mengimbau kepada berbaga pihak untuk hati-hati dalam pengelolaan Dana Desa.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BUM Desa di Ballroom Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (20/12/2021).
“Bahwa penyaluran Dana Desa sejak tahun 2015 sampai saat ini, kita sudah menyalurkan Rp 400,1 triliun,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin.
Baca juga: AKSES pip.kemdikbud.go.id, Cek Penerima Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Bulan Desember 2021
Dengan rincian, anggaran Dana Desa di tahun 2015 sebesar Rp 20,8 triliun, tahun 2016 sebesar Rp 46,7 triliun, dan tahun 2017 Rp 59,8 triliun.
Pada tahun 2018 sebesar Rp 59,8 triliun, tahun 2019 Rp 69,8 triliun, tahun 2020 Rp 71,1 triliun, dan tahun 2021 sebesar Rp 72 triliun.
Presiden pun mengingatkan agar pengelolaan Dana Desa dilakukan secara baik.
“Hati-hati pengelolaan Dana Desa yang jumlahnya tidak sedikit, jumlahnya sangat besar sekali,” ucap Jokowi.
Presiden juga menegaskan, sejak tahun 2014 pemerintah telah berkomitmen untuk membangun Indonesia dari pinggiran, perbatasan, dan desa.
Pembangunan yang dilakukan bersifat Indonesia sentris, bukan Jawa sentris, sebagaimana dilansir Setkab.go.id.
“Yang kita bangun juga bukan hanya yang gede-gede saja, yang kita bangun juga bukan hanya yang besar-besar saja.”
“Jalan tol misalnya, atau pelabuhan-pelabuhan besar, atau airport atau bandara, bukan itu saja.”
“Tetapi juga jalan-jalan di kampung, jalan-jalan di desa, embung-embung kecil yang ada di desa, dan memperbaiki pasar-pasar rakyat yang ada di desa-desa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan sejumlah pembangunan fisik di desa juga telah dilakukan menggunakan alokasi anggaran tersebut.