Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Paramadina mendapatkan Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian.
Melalui bantuan ini, Universitas Paramadina menggelar pendampingan dan pelatihan strategi pemasaran pada pemanfaatan limbah serbuk kayu menjadi produk di Yayasan Rumah Sinergi Indonesia.
"Proses pendampingan kepada peserta berupa coaching yang dilakukan dengan pendekatan menambah wawasan dan memberi contoh-contoh dan temuan di lapangan, dan bagaimana tips serta trik serta melihat peluang memanfaatan limbah kayu," ujar dosen prodi Manajemen Universitas Paramadina Iyus Wiadi melalui keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).
Baca juga: Nadiem Bakal Luncurkan Aplikasi Canggih Merdeka Mengajar Tahun Depan
Iyus mengatakan strategi pemasaran yang mengacu pada hukum supply dan demand.
Setelah terjadinya pandemi Covid-19, Iyus mengatakan akan terjadi penurunan permintaan barang barang yang bukan kebutuhan primer.
"Maka diperlukan strategi pemasaran berupa strategi segmentasi. Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) dan tahap selanjutnya," jelas Iyus.
Dalam program ini, Prodi Manajemen bermitra dengan Prodi Desain Komunikasi Visual dan Desain Produk Lifestyle (DPL), dan Yayasan Rumah Sinergi Indonesia.
Ketua Tim pelaksana PKM ini adalah Ayoeningsih Dyah Woelandhary, dengan anggota Gilang Cempaka dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), dosen Desain Produk Lifestyle (DPL) Ira Handayani Samri, dan Iyus Wiadi.
Tim ini memberikan pendampingan kepada peserta dan pendamping tentang strategi yang dapat dilakukan agar sebuah produk dapat dikemas, dijual dan diterima oleh masyarakat.