News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dasco Sebut Ada Parpol Bapaknya Ketua Umum & Anaknya Langsung Dikarbit, Ini Reaksi Demokrat

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam penutupan Kongres ke-3 Tunas Indonesia Raya (Tidar), Minggu (19/12/2021).

"Saat ini Mas Ketum AHY juga secara aktif memimpin langsung konsolidasi internal Musda dan Muscab yang tengah berjalan," ujarnya.

"Sukses kepemimpinan Mas Ketum AHY ini terpotret pada hasil berbagai lembaga survei yang terus menunjukan tren kenaikan seperti yang dirilis SMRC sebesar 8,6 persen pada Oktober lalu dan rilis Indikator sebesar 10 persen pada Desember ini. Ini semakin meningkatkan semangat dan optimisme kader mewujudkan sukses Pemilu 2024," ujar Kamhar.

Dasco soal Gerindra Bersih dari Oligarki

DPP Partai Gerindra menegaskan tidak mengenal oligarki atau adanya sekelompok orang tertentu yang berkuasa.

Hal tersebut dikatakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad dalam penutupan Kongres ke-3 Tunas Indonesia Raya (Tidar), Minggu (19/12/2021).

Dasco memberi contoh lewat Wakil Ketua Umum DPP Gerindra periode 2020-2025 Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang di saat bersamaan terpilih sebagai Ketum Tidar.

Rahayu yang merupakan anak dari salah satu pendiri sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hasyim Djojohadikusumo, menurut Dasco, telah melewati banyak fase.

"Di Gerindra itu tidak mengenal adanya oligarki, bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun itu tidak ada keistimewaan. Rahayu Saraswati yang saya dengar itu menampak dan mengikuti serta mengalami pendidikan yang berjenjang," kata Dasco.

Wakil Ketua DPR RI itu menyebut, sebelum menjadi Waketum DPP Gerindra, Rahyu sempat mengikuti organisasi sayap partai yaitu Tidar dan beberapa aktivitas di perpolitikan.

"Kita tahu sejarahnya. Sudah pernah jadi Anggota DPR RI, ketum sayap partai, sudah menjadi sayap partai Tidar dan Waketum partai besar. Jadi ini adalah prestasi yang dibuat berjenjang jadi bukan karena ada pak Hasyim saya ngomong begini," imbuhnya.

Dasco kemudian membandingkan Gerindra dengan partai-partai lain.

"Jadi tidak seperti partai partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, tiba tiba anaknya langsung dikarbit," ujarnya.

Dia menilai, Gerindra tidak pandang bulu, siapa pun harus mengikuti fase-fase yang berjenjang sehingga bisa menmpati posisinya dengan matang.

"Mungkin pasca Pak Prabowo 2024 masih ada satu generasi yang kemudian masuk ke generasi II, misalnya Pak Muzani yang 3 tahun di bawah saya, saya udah tua ini. Jadi kaya Pak Muzani, Pak Fadli, saya lebih tua 3-4 tahun. Jadi mungkin setelah ini mereka, masuklah mereka, barulah generasinya Saras dan lain lain," jelasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini