TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyampaikan update terkait dengan peristiwa tenggelamnya kapal jenis Boat Pancung yang membawa 50 WNI di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, dari keseluruhan WNI yang berada di kapal tersebut sebanyak 21 orang dinyatakan meninggal dunia.
"Jumlah korban meninggal masih tetap sejumlah 21 orang yg terdiri dari 15 laki-laki, 6 perempuan," kata Ramadhan kepada wartawan di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Senin (20/12/2021).
Lebih lanjut kata dia, berdasarkan hasil kordinasi dengan pihak RS Sultan Ismail Johor Bahru, dari keseluruhan korban yang meninggal itu, sebanyak 11 jenazah sudah berhasil diidentifikasi.
Sementara dari keseluruhan yang berhasil teridentifikasi itu, sebanyak 6 jenazah sudah terkonfirmasi oleh keluarga atau ahli waris di Indonesia maupun di Malaysia.
Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Proses Penyelundupan WNI ke Malaysia atas Tenggelamnya Kapal Boat Pancung
Atas terkonfirmasinya jenazah itu, lantas Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru saat ini dalam proses persiapan repatriasi atau pemulangan ke daerah asal di Indonesia.
"Waktu pelaksanaan repatriasi diupayakan secepatnya dengan opsi melalui jalur laut dari Johor menuju Batam mengingat waktu tunggu apabila dipulangkan melalui udara via bandara Kuala Lumpur Internasional Airport," beber Ramadhan.
Adapun untuk saat ini, proses perizinan atau clearance masuk Kapal Pol Air Indonesia ke wilayah perairan Malaysia sedang diupayakan oleh Staf teknis (Stafnis) Polri dan KJRI Johor Bahru melalui Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur.
"Berdasarkan informasi dari Ditpolair Korpolairud jenis Kapal yang direncanakan adalah KP Bisma-8001 dengan kapasitas angkut sampai dengan 20 jenazah dan KP Laksmana-7012 dengan kapasitas angkut jenazah sampai dengan 8 jenazah," tukas Ramadhan.
Sebelumnya, Konsulat Jenderal RI Johor Bahru menyampaikan update terbaru perkembangan penanganan kecelakaan boat yang menimpa warga Indonesia (WNI) pada Rabu (17/12/2021) lalu.
Berdasarkan data yang diterima dari KJRI Johor Bahru, Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha menyampaikan korban meninggal seluruhnya menjadi 21 orang, yang terdiri dari 15 laki-laki dan 6 perempuan.
"Semua jenazah telah berada di Hospital Sultan Ismail (HSI) JB," ungkapnya lewat pesan yang diterima Tribunnews pada Rabu malam.
Pada operasi pencarian hari Jum'at (17/12/2021), Tim SAR kembali menemukan 1 jenazah laki-laki pada pagi hari sekitar jam 08:30 waktu setempat (WS) oleh nelayan di Tanjung Batu Layar Kota Tinggi.
Berdasarkan identitas (KTP) ditemukan pd dompet, jenazah insial H (45 tahun) asal Lombok Timur.
Jenazah sudah dibawa ke Hospital Sultan Ismail Johor.
Sementara itu, RS Kota Tinggi menginformasikan 1 WNI laki-laki yg sebelumnya selamat dlm kondisi kritis telah meninggal dunia siang ini berinisial AA (37 tahun) asal Jakarta Barat.
Dengan demikian, korban meninggal seluruhnya menjadi 21 orang.