TRIBUNNEWS.COMĀ - Baliho bergambar Ketua DPR RI, Puan Maharani, dikabarkan banyak bertebaran di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Sejumlah baliho yang terpasang bergambar foto Puan Maharani mengenakan baju putih dan kerudung warna merah.
Tulisan dalam baliho tersebut ialah "Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan."
Adapun di pojok atas sebelah kiri terdapat tulisan "Relawan Puan Maharani".
Baca juga: Kunker ke Jatim, Puan Maharani Kunjungi Pengungsi Semeru Hingga Vaksinasi
Dinilai Kurang Etis
Pengamat Psikologi Politik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), M Abdul Hakim, menyebut pemasangan baliho Puan Maharani tidak tepat.
"Pemasangan spanduk Puan di desa terdampak (erupsi Semeru) mungkin ingin memberi pesan bahwa sosoknya hadir di tengah orang-orang yang terdampak."
"Ia peduli dengan kondisi para penyintas," ungkap Abdul Hakim saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok
Namun, Abdul Hakim menilai, pemasangan spanduk dan baliho Puan di lokasi bencana justru menunjukkan kegagalan komunikasi politik.
"Pemasangan baliho dengan nuansa kampanye justru akan ditangkap sebagai komunikasi yang tidak empatik dengan kondisi penyintas," ungkapnya.
"Tentu saja hal itu kurang etis mengingat kesulitan dan penderitaan yang dialami penyintas," tambah Abdul Hakim.
Tanggapan PDIP
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Lumajang merespons terkait baliho Puan Maharani di lokasi bencana letusan Gunung Semeru.
Dilansir Kompas.com, PDIP Lumajang DPC menyatakan baliho tersebut tidak dibuat dan dipasang oleh partai.