"Ketua KPK lebih banyak retorika, hari minggu kemarin saja membuat rilis hanya sekedar menanggapi suatu persoalan, bukan karena prestasi kerja. Dan menambah kontroversi, mengurusi presidential threshold segala macam, itu mestinya urusan politis dan tidak perlu pak Firli campur tangan. Itu menggambarkan bisa membuat masyarakat menilai pak Firli juga berkeinginan menjadi calon presiden," jelasnya.
"Nah kerja di KPK saja belum hebat, belum handal, belum menjadi Ketua KPK yang legend, yang
prestasinya hebat, tapi sekarang justru sudah ngomong Pilpres. Artinya masyarakat juga bisa
memahami bahwa pak Firli juga ingin nyalon Pilpres 2024. Kalau sudah begini pasti kerjanya tidak fokus, dia lebih banyak melihat dari sisi politik yang menguntungkan dia. Ini yang sangat disayangkan," tandasnya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)