Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ucapan itu disampaikan Grace saat melihat Presiden Jokowi yang harus berdiri, duduk dan berdiri lagi beberapa kali.
Bahkan, Presiden Jokowi yang duduk di barisan depan harus sesekali menoleh ke belakang. Arah dimana kader PSI duduk.
Hal tersebut dikatakan Grace saat acara puncak HUT ke-7 PSI di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Mulanya, Grace menyampaikan pidato dalam acara tersebut. Ia lalu mengatakan bahwa meski PSI terbilang baru di dalam kursi DPRD, namun telah banyak belajar.
Dimana, suasana yang tenang dan harmonis saat membahas anggaran, itu justru bukan pertanda baik.
"Bisa jadi, sudah ada bagi-bagi jatah disitu. Makannya semua pihak diam-diam saja dan kehilangan daya kritisnya," kata Grace.
Baca juga: PSI Singgung Kerja Anggota DPR RI yang Tak Sebanding dengan Energi dan Dedikasi Jokowi
Ia lantas memperkenalkan para kader PSI yang duduk di kursi DPRD.
Pertama, Grace menceritakan pada akhir November lalu, ada 3 anak muda anggota DPRD Kota Bandung dari fraksi PSI, yang menolak APBD.
"Mereka walk out Pak, karena menilai pemkot menghambur-hamburkan uang untuk pos anggaran yang betul-betuk tidak dibutuhkan masyarakat. 3 anak muda muda ini memilih mengikuti hati nurani mereka meskipun itu artinya mereka harus berbeda dari 47 rekan anggota DPRD kota Bandung lainnya," kata Grace.
"Boleh saya minta berdiri anggota DPRD kota Bandung," pinta Grace yang disambut tepuk tangan Presiden Jokowi dan para kader.
Kedua, Grace bercerita bahwa hal yang sama juga terjadi fraksi PSI di DKI Jakarta. Meski hanya berisi 7 orang, menjadi kekuatan efektif dalam mengontrol eksekutif dan juga menjaga uang rakyat.
Baca juga: Pembukaan HUT Ke-7 PSI, Giring Ganesha Nyanyikan Lagu Laskar Pelangi di Depan Jokowi
"Boleh saya minta berdiri 7 orang ini," pinta Grace lagi.