Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) dapat mendorong tiap pemerintah daerah (pemda) di Indonesia untuk saling berkompetisi untuk menunjukkan integritas daerah masing-masing.
Tito berpandangan tanpa integritas yang baik, perbuatan tindak pidana korupsi dapat terulang terus.
“Saya berharap dengan adanya SPI, karena ada angka kuantitatif, maka akan terjadi iklim yang kompetitif antar pemda untuk makin menunjukkan integritas,” kata Tito dalam webinar “Launching Hasil SPI 2021: Mengukur Tingkat Korupsi di Indonesia”, yang digelar secara hybrid di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/12/2021).
Tito mengatakan integritas yang baik nantinya juga akan turut menciptakan lingkungan yang bebas praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) Dia juga mengajak semua pihak terkait untuk terus membangun kerja sama dan sinergi demi mewujudkan Indonesia bebas korupsi.
Baca juga: Gugat Kapolri, Perjalanan Kasus AKBP Benny Alamsyah, Pernah Ditegur Tito dan Dicopot Pakai Narkoba
Mantan Kapolri itu juga berpesan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk memperhatikan tujuh variabel yang ada di dalam SPI.
Adapun ketujuh variabel tersebut yakni yaitu informasi prosedur pelayanan, penanganan gratifikasi suap pemerasan, pengaturan tender, mark up hasil harga perkiraan sementara, potensi jual beli jabatan, intervensi eksternal untuk pemberian izin rekomendasi teknis, penyalahgunaan anggaran perjalanan dinas, hingga efektivitas sosialisasi anti korupsi.
“Capaian SPI tahun 2021 menunjukkan indeks integritas nasional sebesar 72,4. Kementerian sebesar 80,3. Pemprov 69,3, Pemkot 71,9, dan Pemkab 70,9. Jika kita liat hasil capaian SPI tertinggi berada pada wilayah Jawa sebesar 74,2 dan terendah sebesar Papua 64,0,” ujar Tito.