Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026.
Kepemimpinan Gus Yahya diharapkan tetap membawa NU menjadi garda terdepan penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan teman lama Gus Yahya saat masih duduk sebagai Wasekjen DPP PKB era Sekjen Saifullah Yusuf, Hermawi Taslim, dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).
"Kita semua berharap di bawah kepempinannya NU tetap menjadi garda terdepan sebagai the guardian of NKRI," ujar Hermawi Taslim yang kini menjabat Wasekjen DPP Partai NasDem.
Menurut Hermawi, Gus Yahya memiliki pandangan yang maju dan sangat progresif.
Gus Yahya pun dinilai mewarisi semangat pluralisme dari sang ayah yaitu KH Cholil Bisri.
Baca juga: Pernyataan Gus Yahya setelah Resmi Terpilih Jadi Ketum PBNU, Sampaikan Terimakasih pada Said Aqil
"Sebagai sesama Wakil Sekjen DPP PKB di era Sekjen Saifulah Yusuf, Gus Yahya memang ditempa dalam semangat pluralisme sejak kecil," ujarnya.
Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU setelah unggul suara dari calon incumbent KH Said Aqil Siradj.
Gus Yahya mengantongi 337 suara dan Said Aqil mendapatkan 210 suara.
Sebelumnya Gus Yahya dan Said Aqil terpilih menjadi calon Ketua Umum PBNU setelah mengatongi lebih dari 99 suara dalam pemilihan bakal calon Ketua Umum PBNU.
KH Yahya Cholil Staquf dalam pemilihan bakal calon Ketua Umum PBNU mengantongi 327 suara, kemudian disusul KH Said Aqil Siradj yang mendapatkan 203 suara, dan KH As'ad Said Ali mendapat 17 suara.
Lalu KH Marzuqi Mustamar mendapat 1 suara dan Ramadan mendapat 1 suara.
Kemudian abstain 1 dan suara tidak sah 1.