Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lemhannas RI menilai penyesuaian kurikulum di dunia pendidikan Indonesia dalam aspek teknologi perlu dipercepat.
Kesenjangan pendidikan bisa diatasi dengan penggunaan teknologi informatika.
Hal itu disampaikan Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam konferensi pers Peryataan Akhir Tahun 2021 Lemhanas RI di Gedung Astagatra Lemhanas RI, Jakarta, Jumat (31/12/2021).
“Supaya mereka tak hanya piawai mengakses dan menggunakan teknologi tapi juga mampu mendesain dan membuat program sendiri,” kata Agus Widjojo.
Seperti yang dicetuskan dalam World Economic Forum Oktober 2020 lalu, infrastruktur teknologi yang merata dan berkualitas merupakan prasyarat penting menghadapi era revolusi industri 4.0.
Lemhannas RI memandang perlu peningkatan mutu pendidikan harus dibarengi dengan menyediakan listrik dan internet super cepat 5G sampai ke pelosok.
Menurut Agus, pembangunan infrastruktur digital teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah keniscayaan pada era disrupsi saat ini.
Baca juga: Lemhannas RI Usulkan Pembentukan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Dewan Keamanan Nasional
Sejalan dengan hal tersebut, Lemhannas RI mencermati perlu dilakukan akselerasi pemerataan penyampaian materi pendidikan.
Hal tersebut bertujuan supaya anak-anak Indonesia di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal dapat belajar dari guru-guru terbaik.
“Harapan kami, anak-anak di daerah tersebut bisa belajar di sekolah unggul di bidang pelajaran yang berbeda, sehingga kesenjangan pendidikan bisa teratasi,” lanjut Agus.
Baca juga: Gubernur Lemhannas Sebut Swasta Perlu Dilibatkan untuk Penguatan SDM Pascapademi
Lemhannas RI juga mendukung program pembangunan kompetensi para ibu dan guru tentang keterampilan dan sikap yang perlu diajarkan kepada anak-anak untuk menjadi prioritas pemerintah.
Hal tersebut diperlukan agar anak-anak mampu menghadapi disrupsi dan memenuhi tuntutan dunia kerja di era revolusi industri 4.0.
Agus juga menyoroti stunting sebagai tantangan di bidang kesehatan serta pentingnya penguatan identitas dan karakter bangsa pada manusia Indonesia.