Hal ini diakibatkan oleh ketidaksiapan sistem pendidikan Indonesia merespon pandemi Covid-19.
Sistem pendidikan tersebut menyangkut infrastruktur penunjang pendidikan seperti akses internet, akses terhadap gawai, selain itu ada metode belajar daring yang dirasa kurang efektif.
Dia menjelaskan persoalan-persoalan pendidikan yang muncul pada masa pandemi Covid-19 ini, kemudian menambah persoalan-persoalan lainya yang sudah muncul sebelumnya yang sangat kompleks.
Mulai dari infrastuktur, kesenjangan dan kesejahteraan guru, sistem pendidikan, dan lain sebagainya.
"Hal ini tentu harus segera dicarikan solusinya karena Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tertulis di dalam pembukaan UUD 1945,' tandasnya.
Terakhir, ialah pada bidang ekonomi, menurut Yoga Saputra pada tahun 2022 Indonesia masih akan menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Hal ini terlebih saat ini kita melihat resiko adanya virus varian baru Omicron yang telah menyerang beberapa negara di dunia dan mulai masuk ke Indonesia.
Baca juga: Rata-rata Puas dengan Jokowi-Maruf dalam Persepsi Ekonomi, Tapi tidak di Bidang Hukum & Demokrasi
Selain itu kita juga masih menghadapi persoalan bahwa penyebaran vaksinasi yang masih belum merata, sehingga ketika terjadi gelombang ketiga ekonomi kita berpotensi untuk turun.
“Maka dari itu, pemerintah harus mengarahkan kebijakan moneter dan fiskal domestik yang mengakomodir serta mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia," kata dia.
Selain itu, penguatan UMKM sebagai penggerak pemulihan ekonomi nasional juga sangat penting, caranya dengan memberikan stimulus atau memberikan subsidi murah bagi pelaku UMKM oleh pemerintah
"Sehingga diharapkan pelaku UMKM dapat menjalankan usahanya dengan baik dan dapat membantu dalam proses percepatan pemulihan perekonomian nasional,” kata Yoga.