Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-100 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, denganangin lemah hingga sedang ke arah timur.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 21 -29°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 568-718 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 69-79%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 29 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-24 mm dan lama gempa 43-129 detik.
Kemudian, tercatat satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 15 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0- I.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, dengan angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 21.3-33.3°C, dengan kelembaban udara 63.8-68.9%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 23.8-38.6 mm, dan lama gempa 30.2-37.1 detik.
Tercatat adanya empat kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 8.1-43.5 mm, S-P 4-5 detik dan lama gempa 21.2-49.9 detik.
Kemudian, tercatat tiga kali gempa Tremor Non- Harmonik dengan amplitudo 6.4-16.4 mm, dan lama gempa 38-109 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi satu kali, dengan amplitudo 10 mm, S-P 21.3 detik dan lama gempa 55.6 detik.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api