Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru viral sejumlah publik figur yang mengadopsi boneka arwah atau spirit doll dengan memperlakukan boneka tersebut layaknya bayi sungguhan.
Layaknya seorang bayi, boneka spirit tersebut bahkan dirawat dan diberikan nama. Boneka tersebut bahkan diberi baju seperti anak kecil pada umumnya. Hal ini tentu menjadi perbincangan bagi masyarakat.
Terkait hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah, Cholil Nafis pun memberikan tanggapannya.
Menurut Cholil, mempunyai boneka tidak masalah. Hanya saja boneka tersebut tidak boleh dipersepsikan sebagai tempat arwah.
"Punya boneka mainan itu boleh tapi klo itu diisi atau dipersepsikan tempat arwah hukumnya tidak boleh memelihara makhluk halus," ungkapnya saat dihubungi oleh Tribunnews, Senin (3/12/2021).
Baca juga: Kata Psikiater Tentang Fenomena Artis Rawat Spirit Doll atau Boneka Arwah, Belum Tentu Gangguan Jiwa
Selain itu, kata Cholil boneka juga tidak boleh disembah karena dalam Islam, hal ini adalah perilaku musyrik. Tapi jika bermaksud berteman, berarti berteman dengan jin.
"Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin. Ya, tidak boleh anak dari benda mati," kata Cholil menambahkan.
Baca juga: Alasan Ivan Gunawan Adopsi Boneka, Ingin Punya Mainan, Bisa Belanja Baju Bayi, Bikin Happy Sendiri
Di sisi lain, Cholil pun menghimbau pada masyarakat agak tidak terjebak dalam hal mistis. Di sisi lain, sebaiknya uang yang dimiliki disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.
Baca juga: Seperti Ivan Gunawan, Celine Evangelista Juga Rawat Boneka Bayi
"Agar masayarakat tak terjebak mistis dan menuhankan selain Allah. Baiknya, uang yang dimiliki disumbangkan kepada anak Yatim dan dlu’afa dari pada memelihara boneka yang mistis itu," pungkas Cholil.
Pandangan Psikolog
Fenomena ini turut menjadi perhatian dokter spesialis kejiwaan dari RS EMC Alam Sutera, dr. Andri, SpKJ, FAPM.
Di akun media sosial twitter @mbahndi, psikiater ini mengungkapkan, populernya boneka arwah dilandasi oleh peran publik figur yang memaperkannya di media sosial.
"Ya karena yang memilikinya dan memamerkannya itu figur publik yang punya akses ke media sosial, jadi makin banyak yang lihat," kata dokter Andri.