Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest menanggapi perihal posisi jabatan Gubernur DKI Jakarta yang akan kosong pada akhir 2022 nanti.
Terlebih, UU Pilkada sudah jelas mengatur kalau penjabat Gubernur DKI 2022-2024 akan diisi jabatan pimpinan tinggi madya atau setara pejabat eselon I.
Untuk itu, Rian menekankan agar posisi jabatan Gubernur yang kosong harus diisi sosok yang transparan serta menjunjung tinggi nilai toleransi.
"Kami dari PSI berharap Menteri Dalam Negeri mengangkat sosok yang transparan, menjalankan politik anggaran yang tepat guna dan efisien, dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Ini nilai-nilai PSI yang kami titipkan kepada Pak Mendagri," kata Rian Ernest dalam keterangannya kepada Tribunnews, Rabu (5/1/2022).
Peryataan Rian itu sekaligus menanggapi Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M Taufik yang menyebut tiga nama yang cocok menggantikan Anies Baswedan di posisi Gubernur DKI pada 2022 mendatang.
Baca juga: Resmi Daftar Gugatan ke PN Jakpus, Viani Limardi Minta Hakim Nyatakan 3 SK DPP PSI, Tidak Sah
Nama tersebut yakni mantan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diani, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dan Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia.
Rian pun menilai, karena 2024 itu masih jauh, konstelasi politik masih akan terus berubah.
Terlebih, menjelang 2024, PSI tak akan repot mencari keluar, karena kader-kader PSI juga mumpuni untuk posisi Gubernur.
Baca juga: Bursa Cagub DKI Jakarta: Bocoran Kandidat Pengganti Anies dari Gerindra, PDIP, Golkar, hingga NasDem
"Kita lihat saja nanti. 2024 masih jauh," ucapnya.
Menurutnya, saat ini lebih baik fokus pada pengawasan Gubernur yang sekarang ini menjabat.
"Fokus pada permasalahan depan mata kita," jelasnya.