News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT KPK di Bekasi

Rahmat Effendi Ditangkap KPK, Ridwan Kamil Prihatin: Integritas Harus Dijaga Baik-baik

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) akhirnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (5/1/2022) malam.

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/1/2021).

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjadi satu diantara orang yang ditangkap KPK.

Tak hanya Rahmat Effendi, ada 11 orang lainnya yang juga ikut terjaring OTT KPK.

Melihat ditangkapnya Rahmat Effendi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut bersuara.

Baca juga: Sederet Penghargaan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen sebelum Terjaring OTT KPK

Pria yang biasa disapa Kang Emil itu mengaku prihatin atas penangkapan Rahmat Effendi.

"Saya turut prihatin yah, atas berita terkait Wali Kota Bekasi oleh KPK."

"Kami sedang telusuri, berita selengkapnya," ujarnya saat ditemui awak media, Kamis (6/1/2022), dikutip dari Tribun Jabar.

Emil menyebut dirinya belum memahami secara jelas situasi hukum yang membelit Rahmat Effendi.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menyerahkan secara simbolis obat-obatan dan suplemen vitamin kepada kurir, dan dilanjutkan dengan meninjau ketersediaan obat untuk masyarakat Jabar di Kantor Dinkes Provinsi Jabar, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021). (Foto: Deni/Biro Adpim Jabar)

Baca juga: Sempat Raih Penghargaan sebagai Wali Kota Terbaik untuk Bekasi, Pepen Malah Terjaring OTT

Meskipun begitu, dia tetap memastikan pelayanan publik tetap berjalan seperti biasanya.

"Kami akan memastikan pelayanan publik di Kota Bekasi tidak terganggu."

"Wakil wali kotanya juga sudah kami kontak untuk memastikan pelayanan," jelasnya.

Buntut dari kasus Rahmat Effendi itu, Emil meminta kepala daerah lain untuk tetap menjaga integritas dan berlaku profesional dalam memimpin daerah.

"Jadi, pintu pertama yang dibuka pada saat memimpin adalah pintu integritas."

"Dan itu harus dijaga baik-baik. Saya kira itu," ucap dia.

Baca juga: Sahroni Apresiasi OTT Terhadap Wali Kota Bekasi: KPK Jawab Keraguan dengan Prestasi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini