TRIBUNNEWS.COM - Psikolog Universitas Muhammadiyah Malang, Hudaniah, S Psi M Si mengatakan fenomena spirit doll atau boneka arwah yang kini tengah ramai di masyarakat tidak akan menjadi berbahaya.
Asalkan pemilik spirit doll ini masih bisa membedakan mana yang realitas dan mana yang imajinasi.
"Sebenarnya ketika dia berada pada realitas kehidupan nyata bahwa itu adalah boneka, jadi boneka itu adalah boneka, benda mati. Nah itu tidak ada problem yang serius, tidak ada masalah," kata Hudaniah kepada Tribunnews.com, Kamis (6/1/2021).
Namun yang perlu diwaspadai adalah ketika sang pemilik spirit doll ini mulai timbul pikiran jika boneka tersebut bisa marah, sedih dan pikiran yang tidak realistis lainnya.
Pasalnya seseorang yang sudah dewasa seharusnya bisa lebih realistis, dan bisa membedakan, maka yang realita dan imajinasi.
Baca juga: Heboh Boneka Sprit Doll, Ivan Gunawan Anggap Itu Bagian dari Kegilaannya sebagai Artis yang Kreatif
"Tapi ketika dia timbul pikiran-pikiran bahwa bonekanya nanti marah, bonekanya nanti sedih yang tidak realistis, jadi itu adalah imajinatif, yang mungkin, kalau anak-anak berimajinasi karena adalah proses perkembangan berpikir."
"Tapi kalau orang dewasa itu sudah harus lebih realistis. Mana realita dan mana imajinasi harus bisa membedakan. Dan ketika ini tidak bisa membedakan, nah ini yang mulai harus diwaspadai," terang Hudaniah.
Lebih lanjut Hudaniah menuturkan kehadiran spirit doll ini boleh-boleh saja.
Asalkan orang-orang atau pemilik spirit doll ini tetap sadar bahwa itu hanya boneka, meski terlihat sangat mirip dengan bayi atau manusia sekalipun.
"Jadi boneka itu tidak apa-apa, boleh-boleh saja, semakin mirip dengan bayi tapi itu tetap boneka. Selama itu ada di pikiran seseorang atau si pemilik spirit doll ini enggak ada masalah," pungkasnya.
Baca juga: Ivan Gunawan Bantah Boneka Bayinya Jelmaan Makhluk Halus: Anak Saya Bukan Anak Setan
Tanggapan Kementerian Agama
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, ada tren baru tengah merebak akhir-akhir ini, yakni fenomena mengadopsi boneka arwah atau spirit doll.
Masyarakat biasa hingga publik figur mengikuti tren mengadopsi boneka tersebut.
Atas tren tersebut Kementerian Agama menanggapinya.