"Bahwa Pak Wali beserta KPK tidak membawa uang dari Pendopo," kata Ade, dikutip dari Tribun Bekasi.
Ade menuturkan, sejumlah bukti uang yang disita oleh KPK bukanlah uang yang didapat saat menangkap Rahmat Effendi.
Melainkan, disita dari ketiga pihak yang merupakan pengembangan penyelidikan.
"Uang yang ada di KPK itu uang yang ada di luaran dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," ucap dia.
Atas hal tersebut, menurut Ade yang terjadi adalah pembunuhan karakter karena sudah mengincar partai berlogo pohon beringin itu.
Karena itu, Ade mengatakan akan mencoba berkoalisi dengan partai lain pada 2024.
"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini."
"Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan orange, matilah yang warna lain," ujarnya.
Klarifikasi Ade
Sementara itu, Ade Puspitasari memberi penjelasan terkait pernyataannya tersebut.
Ade mengatakan, apa yang disampaikan dalam video merupakan bentuk motivasi kepada para kader Golkar.
"Bahwa yang saya sampaikan adalah motivasi dan suplementasi kepada kader."
"Agar tidak terusik oleh bisingnya gerakan destruktif terhadap kader Golkar Kota Bekasi," ucap Ade, Minggu (9/1/2022).
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Shella Latifa)(Tribun Bekasi/Joko Supriyanto)
Baca berita lain soal OTT KPK di Bekasi