TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ormas Islam terbesar di Indonesia yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan struktur pengurus baru.
Sejumlah nama besar mengisi nama-nama kepengurusan PBNU mulai dari Wakil Presiden hingga Wali Kota.
Periode ini KH Yahya Cholil Staquf didapuk sebagai Ketua Umum PBNU menggantikan Said Aqil Siradj.
Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar mengatakan bahwa berbeda dari kepengurusan sebelumnya, kali ini kepengurusan PBNU lebih gemuk.
Baca juga: Gus Ipul Ditunjuk Jadi Sekjen PBNU, Nusron Wahid Jadi Wakil Ketua Umum
Total ada 180 orang yang didapuk masuk dalam kepengurusan PBNU.
Di mana sebelumnya kepengurusan hanya 150 orang.
Miftachul mengatakan, kepengurusan yang gemuk saat ini lantaran melihat situasi dan kondisi terkini masyarakat NU yang semakin kompleks.
"Maka semoga susunan kepengurusan yang besar kalau dihitung hampir ada 200 dari kepengurusan yang ada, karena sesuai kebutuhan," ujar Miftachul di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).
Nantinya ratusan pengurus bukan hanya urus umat di Indonesia namun juga umat internasional.
Diharapkan kata Miftachul periode ini menjadi sebuah organisir yang bukan hanya besar anggotanya, tapi produk-produknya untuk kemaslahatan umat di Indonesia dan dunia.
Pada susunan organisasi kali ini, KH Yahya Cholil Staquf dipilih menjadi Ketua PBNU periode 12 Januari 2022 hingga 12 Januari 2027.
Sementara Sekjen PBNU dipegang Saifullah Yusuf yang juga merupakan Wali Kota Pasuruan.
Kemudian beberapa diantaranya nama ternama yang masuk dalam kepengurusan PBNU ialah KH Ma'ruf Amin yang juga Wakil Presiden RI bersama istri mantan Presiden ke-4 RI Abdurachman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah didapuk menjadi mustasyar PBNU.
Kemudian Ketua MUI KH. Miftachul Akhyar menjadi Rais Aam PBNU.