TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir ingin menjadikan para santri Nahdlatul Ulama (NU) berdaulat secara ekonomi.
Hal ini akan terealisasi dengan pemberdayaan pesantren berbasis ekonomi keumatan, karena pesantren adalah mercusuar peradaban dan peningkatan Muslimpreneur.
Harapan Erick Thohir ini disampaikan saat silaturahmi ke Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU beberapa waktu lalu.
Menanggapi harapan Erick Thohir ini, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul mengapresiasi dan menyambut baik harapan dan komitmen Erick Thohir yang juga kader Banser itu yang ingin para santri mandiri dan berdaulat secara ekonomi.
Gus Ipul memastikan pihaknya menyambut baik dan mendukung upaya kolaborasi BUMN dan NU dalam peningkatan ekonomi umat.
"Mendukung sekali,” kata Gus Ipul singkat saat dikonfirmasi, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Temui KH Yahya Cholil, Erick Thohir Sinergikan Program Muslimpreneur untuk Pesantren
Senada dengan Gus Ipul, Wasekjen PBNU Faisal Saimima juga mengapresiasi komitmen Erick Thohir yang ingin menjadikan pesantren sebagai mercusuar peradaban.
Hal ini menjadi jawaban atas pandangan miring masyarakat bahwa pesantren adalah tempat orang-orang kuno dan terbelakang.
"Patut diapresiasi dan didukung. Pesantren sebagai tempat pendidikan ilmu, agama, aqidah dan akhlak tentu merupakan bagian penting dari pembentukan peradaban di Indonesia, sejarah bangsa ini sudah mencatat banyak akan hal itu, menjadikan psantren sebagai mercusuar peradaban,” kata Faisal Saimima.
“Ini tentu harus kita apresiasi dan kita dukung dengan baik, kita ketahui bersama pesanten sering dipandang sebelah mata oleh beberapa kalangan seperti kuno dan terbelakang,” imbuhnya.
Ketua GP Anshor ini menjelaskan, pandangan Erick Thohir yang mau menjadikan pesantren sebagai mercusuar peradaban ini akan memantik kebangkitan ekonomi di lingkungan pesantren ke depan, serta mampu melahirkan muslimpreneur-muslimpreneur baru dari kalangan santri.
“Untuk menjadikan pesantren sebagai mercusuar peradaban tentu peningkatan ekonomi menjadi satu tolak ukur dan untuk meningkatkan ekonomi lingkungan pondok pesantren dibutukkan muslimpreneur yang berasal dari pondok pesntren itu sendiri,” ucapnya.
Petinggi Barisan Ansor Serba Guna (Banser) ini yakin betul dengan komitmen orang nomor satu di Kementerian BUMN ini, dalam meningkatkan ekonomi nahdliyin serta menjadikan pesantren sebagai arah peradaban umat dan bangsa.
Selain itu, komitmen Erick Thohir dalam pemberdayaan ekonomi pesantren menjadi satu nafas dengan gagasan Gus Yahya untuk menjalin kolaborasi dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi, khususnya warga Nahdliyin.
“Menurut Saya komitmen pak Erik Thohir menajdikan pondok pesantren sebagai mercusuar peradaban dapat koheren dengan program peningkatan muslimpreuneur dan pemberdayaan ekonomi nahdliyin,” ucapnya.
Saimima pun memastikan PBNU akan terus mengapresiasi dan mendukung penuh program Kementerian BUMN untuk meningkatkan ekonomi bangsa lewat pemberdayaan pesantren dan santri (muslimpreneur-red).
“Mesti kita dukung dan berikan apresiasi setinggi-tingginya,” pungkasnya.