Fajar mengaku tak ingin bantuan dari Ganjar justru menimbulkan polemik di masyarakat, khususnya di kalangan PDI-P Kabupaten Temanggung.
Sebab, saat menyerahkan bantuan, Ganjar menjadikannya sebagai konten dan diunggah di YouTube pribadinya.
Unggahan dalam video itu diberi judul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok".
Namun, unggahan itu justru memunculkan komentar miring tentang kemiskinan kader partai.
Fajar yang sehari-hari bekerja di sebuah pabrik emping itu pun merasa tidak nyaman.
Menurutnya, video tersebut memberi kesan PDI-P di wilayahnya tidak memperhatikan kader-kader seperti dirinya.
"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," kata Fajar.
"Kok yang diunggah membawa-bawa nama Partai. Selama ini bantuan-bantuan dari Partai selalu ada."
"Kita sudah terbiasa saling bergotong royong tanpa harus diviralkan," ungkap Fajar.
Selain itu, Fajar juga enggan kemiskinannya menjadi obyek pencitraan seseorang.
"Saya memang orang tidak punya tapi saya tidak mau jika kemiskinan saya itu diunggah hanya untuk sebuah pencitraan," jelas Fajar.
Sebagian berita tayang di Tribun Pantura dengan judul: Fajar Kembalikan Bantuan Ganjar, Waka DPC PDIP Temanggung: Ada Pengurus Partai TersinggungÂ