TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta agar penempatan jabatan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad tak dipolitisasi.
"Jangan sampai penempatan jabatan strategis tersebut justru dipolitisasi, karena pertimbangan-pertimbangan politik praktis," kata Hasto di sela-sela rangkaian acara HUT Ke-49 PDIP di Bali, Sabtu (22/1/2022).
Diketahui, penunjukan Mayjen Maruli itu dinilai karena orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terlebih, Mayjen Maruli merupakan menantu dari Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Baca juga: Sekjen PDIP: Presiden Menunjuk Mayjen Maruli Jadi Pangkostrad Karena Mengenal Luar Dalam
Baca juga: Sosok Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut yang Jadi Pangkostrad, Dulu Danpaspampres
Hasto menjelaskan, bahwa TNI adalah milik negara.
Karena itu, yang dilakukan adalah politik pertahanan negara.
Dimana, dijalankan dengan sebaik-baiknya.
"Dengan pemahaman sejarah TNI yang berasal dari rakyat dan tugas yang sangat penting mengingat tantangan keamanan kedepan," ungkap Hasto.
Dimana, kata Hasto, pertahanan serta keamanan kedepan juga tidak ringan.
Konflik di laut Tiongkok selatan kemudian ketegangan yang ada di timur tengah menjadi bagian penting Indonesia untuk terus mempersiapkan dirinya di dalam membangun kekuatan dan pertahanan.
"Mampu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah itu," tandasnya.