Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Pertanian ditandatangani Menteri Pertanian dan Menteri untuk Wilayah Utara Australia, David Littleproud bersama Menteri Pertanian Indonesia, Syahrul Yasin Limpo, di Jakarta, Jumat (28/1/2022)
Littleproud mengatakan MoU tersebut merupakan pengakuan resmi terkait perdagangan pertanian yang terjalin di antara kedua negara dan keinginan agar perdagangan itu tumbuh.
“MoU yang ditandatangani hari ini memiliki kelompok kerja pelaksana dengan 4 gugus tugas yang akan fokus pada peternakan dan produk hewani, tanaman dan produk tanaman, sistem dan proses modern serta penelitian dan pendidikan pertanian,” kata Littleproud dalam pernyataannya.
Menteri Pertanian Australia itu mengatakan Indonesia adalah pasar ekspor pertanian, perikanan, dan kehutanan terbesar ke-4 di Australia, senilai AUS$ 2,9 miliar pada tahun 2020/21.
Indonesia juga jadi pasar gandum terbesar Australia, pasar sapi potong terbesar, dan pasar daging sapi terbesar kelima.
Baca juga: Mentan RI Syahrul Yasin Limpo Terima Estafet Kepemimpinan Kelompok Kerja Pertanian G20
Perdagangan dua arah untuk sektor pertanian, perikanan dan kehutanan bernilai hingga AUS$ 4,07 miliar.
Menurut Littleproud ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya mitra yang disegani namun sekaligus mitra yang dihargai.
MoU tersebut merupakan puncak dari kunjungan tiga hari dimana Menteri bertemu dengan para Menteri utama termasuk Menteri Pertanian Indonesia, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, juga Menteri Tenaga Kerja serta perwakilan agribisnis Indonesia.
Baca juga: Menlu Retno dan Menlu Payne Bahas Peluang WNI Kerja di Sektor Pertanian Australia
“Di bawah MoU, negara-negara kita akan bekerja sama untuk memfasilitasi perdagangan yang saling menguntungkan. Secara sederhana ini adalah hal yang menguntungkan untuk kedua negara kita,” ujarnya.
Littleproud juga menyambut baik keterlibatan Indonesia dalam Visa Pertanian Australia dan menyambut kemajuan yang dicapai.