Bahkan, menurutnya, kondisi platform sudah tidak layak digunakan.
"Tidak efisien untuk diperbaiki atau di-replacement," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Dengan melihat kondisi ini, Prabowo menuturkan nilai taksiran limit jual atau lelang KRI Teluk Mandar 514 sebesar Rp 695 juta dengan nilai perolehan Rp 121,89 miliar.
Sementara KRI Teluk Penyu 513 sebesar Rp 4,91 miliar dengan nilai perolehan sebesar Rp 121,03 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, KSAL Laksamana Yudo Margono membenarkan bahwa KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513 sudah tidak layak digunakan.
Menurutnya, dua kapal tersebut sudah diistirahatkan sejak empat tahun silam.
Selain KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513, ada satu kapal lagi yang sudah disetujui Presiden Jokowi untuk dihapus yakni KRI Teluk Sampit 515.
"Kami laporkan bahwa pada tanggal 15 Desember 2021 juga telah telah muncul keputusan Presiden, ada satu lagi kapal yang sejenis ini sebenarnya," kaya Yudo.
"Kami izin juga bisa dimasukkan dalam rapat ini. Sehingga dari 513, 514 ada satu lagi KRI Teluk Sampit 515. Jadi juga tinggal menunggu persetujuan DPR RI. Jadi tidak 2 kapal, namun 3 kapal," lanjut dia.
Yudo menjelaskan, kondisi ketiga kapal yang sudah disetujui Jokowi untuk dihapus sudah tidak dapat dioperasikan dengan baik.
Baca juga: Menhan Prabowo Jelaskan Alasan Penjualan 2 Kapal Eks KRI kepada DPR
Bahkan, personel awak kapal tersebut juga sudah ditarik.
"Anjungan juga dari badan kapal kondisinya memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan, dan saat ini pada kapal yang bersamaan juga telah tenggalam karena memang sudah tidak ada perawatan. Jadi begitu dikatakan kapal ini sudah dihapus atau diajukan penghapusan kapal ini sudah tidak ada perawatan lagi dan personElnya juga akan ditarik," beber dia.
Yudo mengatakan, TNI AL sudah mengajukan untuk menghapus 22 KRI. Namun, saat ini baru tiga kapal yang disetujui untuk dihapus.
"Bahwa di TNI AL saat ini ada 22 KRI yang diajukan untuk penghapusan selain dari 2 kapal yang sekarang ini diajukan ke DPR ini kondisi kapal yang tenggelam satu di Surabaya dari Teluk Ratai 509, kemudian KRI Nusa Utara 584 ini ada di Bitung, Manado, kemudian KRI Pati Unus ini ada di Belawan," jelas dia.(tribun network/mam/dod)