"Sebenarnya yang perlu masuk rumah sakit adalah pasien yang 59 itu. Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di treatment oksigen," ucap Menkes Budi.
Menkes menambahkan, pasien Lansia atau komorbidnya banyak yang perlu penanganan rumah sakit.
"Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbid nya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru," tuturnya.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati.
Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.
Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.
"Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat" ujar Menkes.
Baca juga: Terkini RSPI Sulianti Saroso Rawat 59 Pasien Covid-19, 41 di Antaranya Terdeteksi Varian Omicron
Baca juga: Sejumlah RS Laporkan Pasien Covid Melonjak, Wagub DKI Minta Warga Waspada Transmisi Lokal Omicron
Epidemiologi Anjurkan Isoman dengan Pengawasan
Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia memprediksi gelombang ketiga akan terjadi pada pertengahan Februari mendatang.
Pulau Jawa Bali akan menjadi daerah yang terdampak lebih dahulu.
Dicky pun memprediksi bisa terjadi kasus harian hingga 500 ribu.
"Dan kalau bicara angka ya prediksi sama sepeti Delta 500 ribu perhari pada puncaknya. Pada laporan tidak terjadi. Tapi bukan tidak terjadi di masyarakat. Kita tidak akan menemukan termasuk omicorn 500 sampai sejuta," papar Dicky.
Bukan karena tidak ada, melainkan Indonesia masih memiliki keterbatasan dalam deteksi dini yaitu testing, tracing dan treatment.
Oleh karena itu perlu mitigasi yang tepat untuk mengurangi dampak dari gelombang ketiga ini.