TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sebuah kisah viral di sosial media menggambarkan aksi ratusan driver ojol menggeruduk rumah seorang konsumennya di Desa Jadimulya Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Mengenakan seragam jaket hijau, ratusan driver online itu meminta agar yang bersangkutan meminta maaf. "Harga diri kita diinjak-injak, sakit ini," teriak salah seorang ojol.
Peristiwa itu bermula dari ketersinggungan seorang driver ojol atas kelakuan seorang konsumen yang dianggap sudah merendahkan martabat driver ojol tersebut.
Konsumen tersebut awalnya memesan layanan ojek online di Cirebon namun dia salah menempatkan titik lokasi pengantaran.
Bukannya meminta maaf, konsumen justru menyampaikan chat bernada kasar kepada sang driver online.
Baca juga: Cerita Driver Ojol Dimaki dan Diberi Bintang 1 Pelanggan: Saya Dimarahi Terus, padahal Sudah Sesuai
Dalam chat kepada driver, konsumen tersebut awalnya menanyakan driver yang semakin menjauh dari titik antaran.
“Kok malah menjauh dari rumah saya? KAMU BISA BACA KAN?,” tulis konsumen tersebut.
Driver pun meminta maaf karena titik antarnya telah terlewat, namun konsumen tersebut tetap geram hingga menyampaikan kata-kata kasar.
Baca juga: Tak Hanya Dilempari Kerikil, Driver Ojol Juga Dianiaya Tiga Remaja di Magelang
“Kalau kamu nggak bisa baca, tanya sama orang!” tulis konsumen tersebut.
Selain melalui chat, konsumen ojol tersebut juga memberikan bintang satu dan kata-kata kasar di penilaian.
“Driver g*bl*g! udah dikasih alamat, emang dasar g*bl*g, nggak mau baca, udah dikasih alamat ya tetep g*bl*g aja,” tulisnya.
Sang driver lainnya merasa geram kemudian mengajak serta rekannya menggeruduk ramai-ramai rumah konsumen tersebut pada 31 januari 2022.
Baca juga: Gara-gara Iming-iming Dibelikan Makan, Seorang Ojol Kena Tipu Customer, Motor dan Hp Raib
Driver online ini meminta klarifikasi kepada konsumen berinisial SS yang merupakan seorang ibu yang tinggal di Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Senin (31/1/2022).
Penuturan Rekan Driver
Iswanto, salah satu driver ojol yang ikut datang menggeruduk rumah konsumennya mengatakan, pernyataan kasar itu telah menyinggung banyak perasaan pengemudi ojol di Cirebon dan sekitarnya.
"Awalnya, rekan kami sudah mengantarkan pesanan sesuai aplikasi. Saat rekan kami memberi tahu sudah sampai, pelanggan marah karena terlewat beberapa rumah."
"Dia menyampaikan dengan kata-kata kasar," kata Iswanto kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Foto tangkap layar saat pengemudi ojek online mendatangi kantor Balaidesa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/1/2022).(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Sementara itu, pengemudi ojol yang mendapat perkataan kasar dari pelanggan bernama Ahmad Asep menceritkan kronologi kejadian yang dialaminya.
Dia menuturkan, peristiwa itu bermula pada Minggu (30/1/2022) sekira pukul 12.14 WIB.
Saat itu, ia mendapatkan pesanan untuk mengantarkan makanan ke kawasan Jadimulya. Setibanya di lokasi tujuan, Asep lalu menghubungi pelanggan.
Namun, ia malah dimarahi oleh pelanggan tersebut. "Saya sudah sampai di titik yang pelanggan kirim. Saya langsung kabarkan ke pelanggan."
"Seketika, pelanggan balas chat dengan kata kasar, lalu nelepon marah-marah. Saya kaget dan diam saja," ungkapnya kepada Kompas.com.
Setelah itu, pelanggan meminta Asep untuk bertanya kepada warga. Akan tetapi, ia malah kembali mendapatkan kata-kata kasar dari pelanggan itu.
Asep mengaku bingung lantaran terus dimarahi oleh pelanggan. Padahal, ia sudah melakukan sesuai apa yang diminta oleh pelanggan.
"Saya bingung, dimahari terus, padahal sudah sesuai."
"Saya antarkan ke rumahnya, dia keluar pagar, langsung ambil makanan dan masuk seketika," bebernya.
Setelah mengantarkan makanan itu, pelanggan tersebut memberikan bintang satu kepada Asep. "Setelah itu saya dapat bintang satu," ungkapnya.
Asep mengatakan, mendapat bintang satu seperti kerja kerasnya tidak dihargai.
Ia mengaku, kejadian seperti ini baru pertama kali dialaminya. Kendati demikian, kejadian itu telah berakhir secara damai.
Pelanggan itu sudah meminta maaf di kantor desa, begitu pun dengan Asep.
"Saya minta maaf karena saya marah berlebihan," kata pelangan itu dalam video klarifikasi yang tersebar di media sosial.
Selesai dengan Mediasi di Balai Desa
Kejadian ini akhirnya dimediasi di Balai Desa Jadimulya, dihadiri petugas Polsek setempat.
Sementara itu, dalam keterangannya, SS mengatakan dirinya memiliki niat baik untuk menyelesaikan permasalahan itu.
"Saya punya niat baik, kalian juga harus punya niat baik. Saya memang betul marah berlebihan dan saya minta maaf," katanya.
Namun, di meminta bukan hanya ia saja yang mengkoreksi diri namun juga pihak ojol juga harus begitu.
"Bukan saya saja yang koreksi diri tapi kalian juga manusia-manusia harus memperbaiki diri," ujarnya.
Ketua Keluarga Besar Online Cirebon Raya (KBOCR), Iswanto mengungkapkan, kedatangan pengemudi ojol ke rumah SS warga di Desa Jadimulya untuk meminta klarifikasi atas isi chat kasar konsumen.
Kapolsek Gunung Jati AKP Abdul Majid menjelaskan, kesalahpahaman tersebut sudah diselesaikan dengan mediasi di balai desa.
“SS tadi langsung minta maaf kepada ojol yang bersangkutan. Kami dari polsek hanya melakukan pengamanan,” ungkapnya.
Sumber: Sriwijaya Post