News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian Pertanian Pastikan Stok Pangan Aman

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 4.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan menjadi tugas penting Kementerian Pertanian (Kementan).

Apalagi, Indonesia memiliki jumlah penduduk sangat besar dengan cakupan geografis yang luas dan tersebar.

Dengan kondisi tersebut, diperlukan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar yang memenuhi kriteria konsumsi maupun logistik yang mudah diakses oleh setiap orang.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pangan merupakan komoditas penting untuk membangun bangsa. Ketahanan pangan, menurut Mentan, merupakan masalah yang sangat serius.

Sebab, ketahanan pangan bagian dari sendi ekonomi masyarakat dan juga menjadi tolok ukur kesejahteraan rakyat.

“Ketahanan pangan hal sangat dasar. Bila terpenuhi, maka ekonomi dasar bisa tercapai. Dalam satu tahun belakangan, hanya Kementan yang menunjukkan tren positif dan peningkatan, dari hulu ke hilir," katan Mentan, Kamis (3/2/2022).

Menurutnya, pertumbuhan tersebut terlihat dari ekspor pertanian yang meningkat, devisa negara meningkat, masyarakat sejahtera. Selain itu, Kementan juga mengawal budidaya, pengolahan dan jual beli.

“Kami akan kawal dan dukung dalam hal menjaga ketahanan pangan,” ujar Mentan.

Baca juga: Program RJIT Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman Petani Lebak Banten

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan ketahanan pangan adalah suatu keniscayaan.

"Ketahanan pangan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Ini adalah bentuk apresiasi bagi petani yang tak kenal lelah menjaga ketahanan pangan," ujarnya.

Dedi menambahkan jika ekspor pertanian jadi salah satu fokus Kementan apalagi di era pandemi Covid-19.

"Pertanian jadi salah satu sektor yang tidak terpengaruh dan wajib dijaga, serta ditingkatkan kinerja dan produktivitasnya. Kementan berharap peningkatan SDM, profesionalisme, mandiri dan berdaya saing tinggi," ujarnya.

Baca juga: Kementan RI dan ICMI Perkuat Kerja Sama Bangun Pertanian

Dalam acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 4 pada Jumat (28/01/2021) lalu secara virtual di AOR BPPSDMP, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Sarwo Edhy, mengatakan ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan.

"Semuanya tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dari jumlah maupun mutunya dan produksi pangan terus meningkat dengan posisi yang aman di tengah pandemi dan krisis global," ujarnya.

Sarwo Edhy menambahkan jika kita berbicara ketahanan pangan tentunya kita bertumpu pada tiga aspek, yaitu bagaimana ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan itu sendiri.

"Dalam rangka pemenuhan pangan kita tidak boleh berhenti pada aspek kecukupan jumlah saja, tapi harus memastikan pangan terdistribusi secara merata dan terjangkau di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Mentan RI Syahrul Yasin Limpo Terima Estafet Kepemimpinan Kelompok Kerja Pertanian G20

"Harus dipastikan keamanan dan nutrisi yang dikonsumsi oleh masyrakat Indonesia cukup aman. Dengan tujuan utama bagaimana kita membangun ketahanan pangan dapat terpenuhi individu yang sehat individu aktif dan produktif secara berkelanjutan," katanya lagi.

Menurutnya, kita patut bersyukur di tengah pandemi sektor pertanian menjadi penyangga ketahanan pangan dapat tumbuh positif. Di tengah pandemi kita harus berusaha memenuhi kebutuhan pangan bagi 273 jiwa penduduk Indonesia, baik dari sisi proteinnya karbohidratnya maupun vitamin-vitamin lainnya termasuk dari unsur-unsur hewani juga.

Berdasarkan data BPS sektor pertanian tumbuh positif selama tahun 2020 16,24% mampu menjadi penyelamat memburuknya resesi ekonomi bukan hanya tingkat nasional tapi juga di dunia.

Pada tri wulan pertama di 2021 juga tumbuh lebih kurang 2,95%, tentunya semua itu karena peran penting penyuluh, petani serta kita semua yg terlibat didalam melaksanakan pembangunan pertanian secara berkelanjutan menuju pertanian yang maju mandiri dan modern.

Sarwo Edhy juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para petani, penyuluh dan Pemerintah tentunya yang telah mendukung program kegiatan Kementan sehingga sampai saat ini keamanan pangan kita terjaga.

Baca juga: Kick-off AWG G20, Mentan RI Ajak Negara Dunia Bangun Pertanian Berkelanjutan

Narasumber MSPP lainnya, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Anas, menambahkan jika saat ini kegiatan utama BKP dengan kondisi yang abu-abu akibat terbitnya Perpres Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional diantaranya adalah yang pertama adalah Program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan yang berkualitas.

Dengan kegiatan teknisnya diantaranya adalah Pemantapan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan, Pemantapan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan serta Pemantapan ketersediaan dan penanganan rawan pangan.

"Semua itu menjadi kegiatan utama dari BKP, kebetulan ada tiga pusat jadi masing-masing pusat memegang satu kegiatan utama. Sedangkan program selanjutnya atau yang kedua dukungan manajemen dan teknis lainnya baik di Pusat dan daerah," ujarnya.

Sedangkan salah satu kegiatan diversifikasi pangan yaitu Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan aksebilitas dan pemanfaatan pangan rumah tangga, meningkatkan pendapatan rumah tangga, mendukung penanganan pravelensi stunting dan mengatasi pengangguran.

Kadang orang bertanya kenapa BKP mengurus tanaman, karena memang sasaran dan pendekatannya berbeda jelasnya.

Karena tidak masuk kepada petani tapi masuk ke kelompok-kelompok masyarakat yag mau dan punya lahan apalagi di saat pandemi. Saat ini banyak masuk ke petani milenial tema urban farming program membangun green house atau tempat melakukan hilirisasi dari produk green house tersebut.

Diharapkan dari ketersediaan, pemanfaatan dan keterjangkauan ketiganya dapat bersinergi agar memberikan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.

Karena kedaulatan adalah hak dari sebuah negara dan ini menjadi tujuan kita.

Baca juga: Lakukan Pertemuan di Jakarta, Mentan SYL Bahas Tiga Hal Penting bersama Mentan Australia

Dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang ada. Mari kita bersama-sama melakukan kerjasama yang terintegrasi sehingga menghasilkan output maksimal dan mempunyai nilai akuntabilitas yang tinggi apalagi terkait dengan data.

"Bersama-sama kita mengkampanyekan diversikasi pangan di lingkungan kita dan masyarakat luar, karena dengan diversifikasi akan meringankan beban kita dan kenyang tidak harus nasi," tutupnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini