News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ambil Alih Pengaturan Udara di Kepri, RI Dapat Pemasukan Rp 230 Miliar

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melakukan pernyataan bersama saat pertemuan Leaders Retreat Indonesia-Singapura di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsein Loong memimpin pertemuan bilateral antara delegasi kedua negara, serta menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah Nota Kesepahaman. Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Laporan Reporter Tribunnews.com, Febby Mahendra Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjanjian Flight Information Region (FIR) alias area pelayanan navigasi penerbangan antara Indonesia dengan Singapura yang ditandatangani di Bintan, Kepulauan Riau, pada 25 Januari 2022 lalu membawa keuntungan bagi Indonesia

“Adanya penjanjian FIR 2022, wilayah FIR Jakarta bertambah menjadi 250 ribu km persegi. Wilayah tersebut sebelumnya menjadi FIR Singapura. Setelah ini, pergerakan pesawat militer, pesawat bea cukai, dan pesawat sipil yang melewati wilayah udara di Kepulauan Riau, termasuk Natuna, diatur oleh FIR Jakarta,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, dalam briefing virtual dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: RI Ambil Alih Kendali Udara dari Singapura, Ini Sederet Potret Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melakukan pertemuan Leaders Retreat Indonesia-Singapura di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsein Loong memimpin pertemuan bilateral antara delegasi kedua negara, serta menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah Nota Kesepahaman. Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Baca juga: Keberhasilan Indonesia di Perundingan FIR Akhiri Status Quo Wilayah Udara Kepri dan Natuna

Selain itu pemerintah Indonesia mendapat pemasukan baru dari pelayanan navigasi penerbangan, diperkirakan senilai Rp 230 miliar per tahun.

Namun untuk pelayanan navigasi di Bandara Changi dan sebagian wilayah udara di Provinsi kepulauan Riau diserahkan kepada Singapura.

“Jadi manakala ada pesawat yang terbang dari Tanjungpinang dan Batam, di atas ketinggian 10 ribu feet navigasinya diatur oleh FIR Singapura hingga sekira lima menit. Selanjutnya navigasi dilakukan oleh FIR Jakarta,” ujar Novie Riyanto.

Mengapa masih ada campur tangan FIR Singapura terhadap sebagian wilayah udara Kepulauan Riau, menurut Novie, pertimbangannya adalah keselamatan penerbangan.

Baca juga: Sepakati Pengelolaan FIR dengan Singapura, Ruang Udara RI Bertambah 249 Ribu Km Persegi

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melakukan pertemuan Leaders Retreat Indonesia-Singapura di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsein Loong memimpin pertemuan bilateral antara delegasi kedua negara, serta menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah Nota Kesepahaman. Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

“Pergerakan pesawat di Bandara Changi termasuk tinggi, sehingga perlu diatur oleh ATC (air traffic control) Bandara Changi. Kalau diatur FIR Jakarta berisiko tinggi terjadi kecelakaan di wilayah udara Batam dan Tanjung Pinang,” katanya.

Untuk tetap menjaga kepentingan Indonesia, di ATC Bandara Changi akan ditempatkan petugas dari Indonesia.

“Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah. Penempatan petugas kita di Bandara Changi adalah untuk kepentingan koordinasi, semisal ada pesawat militer yang akan terbang dan mendarat di Batam dan Tanjungpinang,” tambahnya.

Diakui pembahasan mengenai FIR berlangsung cukup alot karena menyangkut persoalan teknis penerbangan yang cukup rumit.

Menurut Novie Riyanto, pertemuan delegasi Indonesia-Singapura berlangsung hingga 40 kali sebelum akhirnya disepakati FIR 2022.

Ditambakan Dirjen Perhubungan Udara, kompleksitas pembahasan FIR tersebut juga terjadi di dalam negeri karena melibatkan sejumlah instansi mulai dari TNI, Kementerian Pertahanan.

“Jadi alot bukan hanya bernegosiasi dengan pihak Singapura, tetapi dengan sejumlah instansi terkait di dalam negeri. Namun tim delegasi Indonesia kompak,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto.

Briefing virtual itu juga dihadiri Duta Besar RI di Singapura Suryopratomo, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, dan Dirjen Komunikasi Publik Keminfokom Usman Kansong. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini