Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kamboja mengundang perwakilan non politik Myanmar di Pertemuan Para Menlu ASEAN atau ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di tanggal 16 – 17 Februari 2022.
Sebagaimana diketahui, Kamboja memimpin Keketuaan ASEAN pada tahun ini dan menjadi tuan rumah pada AMM.
Pertemuan Menlu ASEAN tersebut, salah satunya akan membahasa situasi di Myanmar dan langkah-langkah yang akan diambil ke depannya.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar (Dubes) Sidharto Suryodipuro mengatakan Kamboja telah mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar untuk menghadiri AMM.
Baca juga: Mengenal Sejarah ASEAN, Negara Anggota, Tujuan Dibentuknya ASEAN, dan Manfaatnya
Namun ia belum bisa memastikan apa perwakilan non politik itu akan juga mengikuti acara puncak pada Pertemuan Tingkat Menteri.
“Kehadiran Myanmar akan dihadiri pejabat tinggi Kemlu-nya. Untuk pertemuan tingkat Menteri, seyogyanya dia juga yang akan hadir, karena dia adalah non political representative. Apakah itu yang akan terjadi, kita masih belum tau dan belum mendapat konfirmasi,” ujarnya.
ASEAN belum mencapai konsensus untuk mengundang menteri luar negeri Myanmar, yang ditunjuk junta militer.
Dubes yang kerap disapa Arto itu mengatakan seyogyanya perwakilan non politik juga akan menghadiri Pertemuan di Tingkat Menteri dan di atasnya.
Baca juga: Bakamla RI Jadi Tuan Rumah Pertemuan Coast Guard Se-ASEAN di Batam Februari 2022
Hal ini disebabkan karena belum ada kemajuan dalam rencana 5 poin konsensus yang telah disepakati para pemimpin ASEAN pada pertemuan tahun lalu.
“Posisi kita bahwa Myanmar pada semua pertemuan itu seyogyanya dihadiri non – political representative, di semua pertemuan yang tingkat Menteri keaatas,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri juga menkonfirmasi bahwa Pertemuan AMM juga akan dihadiri Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi.