News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Tahap Pertama, Menkes: Diproyeksikan Jadi Vaksin Booster & Anak

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Dalam artikel mengulas tentang vaksin merah putih yang direncanakan akan menjadi booster dan vaksin anak.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memproyeksikan vaksin merah putih sebagai vaksin lanjutan (booster) dan vaksin anak.

Selain itu, diharapkankan juga sebagai vaksin yang didonasikan ke luar negeri dan dapat menembus negara dengan populasi agama Islam.

Diketahui, vaksin Merah Putih telah memasuki tahapan uji klinis pertama pada Rabu (9/2/2022).

"Ini (vaksin Merah Putih) nanti akan digunakan sebagai vaksin donasi internasional dari pemerintah Indonesia," kata Budi saat menghadiri seremoni Uji Klinis Vaksin Merah Putih secara daring, Rabu kemarin.

Baca juga: Alasan Pemerintah Bakal Hibahkan Vaksin Merah Putih ke Negara Afrika

Lebih lanjut, Menkes menyebut, rencana tersebut sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, Presiden akan membawa vaksin karya anak bangsa itu ke perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang berlangsung hingga November 2022 di Bali.

“Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan,” tuturnya.

Diberitakan Tribunnews.com, Menkes juga memaparkan negara-negara yang diproyeksikan mendapat donasi vaksin Merah Putih. Di antaranya adalah negara-negara di Afrika.

Menurutnya, negara-negara di Afrika masih membutuhkan banyak bantuan vaksin lantaran banyak donasi vaksin jenis Moderna dan Pfizer tidak bisa didonasikan ke sana.

Hal itu karena vaksin Moderna dan Pfizer membutuhkan logistik dengan suhu dingin sampai -25 derajat.

Setelah proses uji klinis, Menkes menegaskan, vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin menempuh proses registrasi skala global sebelum diedarkan secara internasional.

“Sebelum diedarkan secara internasional, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional,” ungkapnya.

Adapun vaksin Merah Putih merupakan hasil pengembangan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo.

Rektor Universitas Airlangga, Moh. Nasih, mengatakan vaksin Merah Putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional bersertifikat halal.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini