News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Curhatan Puan yang Kesal Tak Disambut Gubernur, Pengamat: Publik Menduga Ditujukan ke Ganjar

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR RI Puan Maharani

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan rasa kesal karena ada gubernur yang tak mau menyambut dirinya saat turun ke daerah.

Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno berpendapat, curhatan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu tertuju untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Publik menduga-duga pernyataan Puan ditujukan ke Gubernur Jateng karena saat peresmian pasar di Solo, Ganjar ke Jakarta bertemu presiden rapat tentang covid," kata Adi saat dihubungi Tribun, Jumat (11/2/2022).

"Karena belum ada kejadian di tempat lain, di mana Puan datang kepala daerahnya tak nyambut kecuali di Jateng," lanjutnya.

Baca juga: POPULER Nasional: Anies Ungguli 3 Tokoh | Puan Kesal Ada Gubernur Tak Menyambut

Di sisi lain, Adi melihat Puan ingin menunjukkan sebagai orang penting di PDIP dan Ketua DPR, terutama kepada kader PDIP.

Dengan begitu, semua kader PDIP seharusnya bangga memiliki tokoh seperti Puan Maharani.

"Apapun judulnya, posisi Puan saat ini, terutama sebagai Ketua DPR, mestinya menjadi kebanggaan setiap kader yang didapat dengan susah payah," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

"Puan ingin kader di bawah mesti menyambutnya dengan meriah," imbuh Adi.

Selain itu, Adi Prayitno menilai Puan terlihat tak bisa menahan amarahnya dengan kader kepala daerah yang tak kompak menyambut kehadirannya.

Apalagi bahasa yang digunakan Puan cukup keras.

"Jarang, bahkan ini yang pertama kalinya, Puan mengeluarkan pernyataan yang sangat keras dan menjurus. Puan ingin menegaskan bahwa semua kader PDIP harus tahu siapa pemilik partai dan siapa yang hanya numpang ngekos," pungkas Adi.

Ungkapan kekecewaan disampikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani.

Puan Maharani ternyata merasa kesal dengan sikap seorang gubernur dan menganggap dirinya tidak dihargai.

Momen itu terjadi saat Puan Maharani turun ke daerah alias blusukan.

Namun, di tengah kunjungannya ke suatu daerah, Puan Maharani merasa dirinya tidak mendapat sambutan baik dari gubernur bersangkutan.

Ucapan kekecewaan pun disampaikan Puan Maharani ketika ia memberikan pidato.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022), di Luwansa Hotel, Manado.

Dalam hatinya, Puan bertanya-tanya kenapa bisa ada gubernur seperti itu.

Padahal, kata Puan, ia merupakan Ketua DPR ke-23 sejak 1945.

"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," kata Puan.

"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan udah pernah menang," tambahnya.

Dia mengaku heran ada kepala daerah yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.

"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan," sebutnya.

"Bikin kesel kan," kata Puan di hadapan kader PDI-P Sulut, baik eksekutif, legislatif, dan pengurus struktur partai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini