Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti menilai peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah dapat menghambat elektabilitas (tingkat keterpelihan) Ganjar Pranowo jika ikut Pilpres 2024.
Ray memperikan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu akan mandek.
Bahkan, ia mengatakan bahwa akan sulit bagi Ganjar untuk menaikan elektabilitas dalam kurun waktu 8 bulan ke depan.
Hal itu disampaikan Ray Rangkuti dalam diskusi bertajuk Konstelasi Politik Pada Kekuatan Elektabilitas Individu atau Parpol Menjelang Pilpres 2024 yang disiarkan secara virtual, Jumat (11/2/2022).
"Saya merasa bahwa peristiwa Wadas itu setidaknya kalau tidak membuat elektabilitas Pak Ganjar menurun, ya berimplikasi pada tertahannya elektabilitas yang bersangkutan," kata Ray Rangkuti.
Baca juga: Beda Temuan Ganjar dan YLBHI Soal Penangkapan Warga Desa Wadas, Ganjar: Bukan Penangkapan
Ray menjelaskan bahwa peritiwa yang terjadi di Desa Wadas justru mencoreng citra Ganjar Pranowo yang kerap dengan rakyat.
Padahal, kata Ray, ikon calon pemimpin yang dekat dengan rakyatnya akan sulit didapatkan dikemudian hari.
"Tiba-tiba Pak Ganjar menjadi elitis sedemikian rupa sehingga ikon calon pemimpin merakyat itu menurut saya akan sulit kembali menaikkan pamor Pak Ganjar di masa yang akan datang," ucap Ray.