Hanya saja penamaan dengan ilmu hisab ini populer di kalangan beberapa fukaha.
Sesungguhnya dalam khazanah ilmu pengetahuan Islam secara umum, terutama di lingkungan para pengkaji sains Islam di masa lampau, ilmu hisab bukan ilmu falak, melainkan adalah ilmu hitung (aritmetika).
Ilmu hitung (aritmetika) adalah suatu cabang pengetahuan yang mengkaji tentang bilangan melalui penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan seterusnya serta penggunaannya untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Hisab yang digunakan Muhammadiyah adalah hijab wujud al-hilal.
Yaitu metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan, bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya tiga parameter.
Tiga parameter ini adalah telah terjadi konjungsi atau ijtimak; ijtimak =terjadi sebelum matahari terbenam; dan pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.
Dengan metode hisab, awal dan akhir Ramadhan menurut Muhammadiyah telah diketahui hingga tahun 2067.
Lalu, kapan pemerintah tetapkan 1 Ramadhan 1443 H atau awal puasa Ramadhan 2022?
Dalam penentuan awal puasa 1 Ramadhan 2022 H oleh pemerintah, biasanya Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat.
Merujuk pada penentuan 1 Ramadhan pada 2021, sidang isbat dilakukan sehari jelang puasa Ramadhan atau pada hari terakhir bulan Sya'ban.
Lantaran masih dalam suasana pandemi Covid-19, sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H atau pada tahun lalu digelar secara daring dan luring.
Tidak semua peserta sidang Isbat akan hadir ke kantor Kemenag.
Biasanya, sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadan oleh Tim Falakiyah Kemenag.
Kemudian dilanjutkan dengan melaporkan hasil hisab dan pantauan Rukyatul hilal oleh tim Kemenag di seluruh Indonesia.
Dari hasil tersebut, Kemenag bersama sejumlah pihak akan memutuskan kapan awal Ramadhan 1443 H/2022 dimulai.
Dengan demikian, patut dinanti pengumuman selanjutnya dari pemerintah terkait kapan 1 Ramadhan 1443 H/2022.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)