Energi gempa yang dicerminkan oleh grafik RSAM (real-time seismic amplitude measurement) berfluktuatif dan tidak menunjukkan adanya pola kenaikan pada akhir periode pengamatan.
Pengamatan deformasi dengan menggunakan EDM (Electronic Distance Measurement) tidak menunjukkan adanya gejala inflasi (penggembungan akibat kenaikan fluida) pada tubuh gunung api.
Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Tangkuban Parahu saat ini dapat berupa erupsi freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan aktivitas vulkanik yang jelas.
Erupsi Freatik dapat menghasilkan material piroklastik serta gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.
Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.
Namun demikian, mengacu pada data pemantauan visual dan instrumental di atas, maka potensi bahaya Gunungapi Tangkuban Parahu saat ini masih terlokalisir di dalam kawah dan potensi erupsi besar belum teramati.
Baca juga: Minta Pemerintah Pertegas Komitmen Lingkungan, Sultan: Segera Ratifikasi Paris Agreement Menjadi UU
Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu 12 Februari 2022
Menurut pengamatan vulkanologi PVMBG, Sabtu (12/2/2022), teramati asap kawah utama Gunung Tangkuban Parahu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang.
Sedangkan, tinggi asap tidak teramati.
Catatan kegempaan yang tercatat adalah satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 7 detik.
Berikut ini rekomendasi dari PVMBG:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu.
2. Masyarakat dilarang turun/mendekat ke kawah-kawah aktif lain Gunung Tangkuban Parahu dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.
3. Masyarakat dilarang turun/mendekat ke kawah-kawah aktif lain Gunung Tangkuban Parahu ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
4. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Pemerintah meminta masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Tangkuban Parahu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api