TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Silmy Karim diusir dari DPR, Senin (14/2/2022) hari ini.
Peristiwa ini terjadi saat Silmy Karim mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI.
Saat itu, Silmy Karim beradu pendapat dengan Wakil Ketua Komisi VII, Bambang Haryadi yang berujung pada pengusiran Dirut Krakatau Steel itu.
Bahkan oleh Bambang Haryadi, Silmy Karim disebut tidak menghargai DPR.
Baca juga: Komisi VII DPR Usir Dirut Krakatau Steel Silmy Karim dari Forum Rapat, Ini Sebabnya
Baca juga: Kronologi Anggota DPR Usir Dirut Krakatau Steel, Muncul Ucapan Maling Teriak Maling Saat Rapat
Lalu, siapakah sosok Silmy Karim?
Mengutip dari krakatausteel.com, Silmy Karim menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak September 2018.
Sebelum bertugas di Krakatau Steel, ia menjabat sebagai Dirut di PT Pindad dan PT Barata.
Dikutip dari wikipedia.org, Silmy Karim lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 19 November 1974. Sehingga saat ini, ia berumur 47 tahun.
Awalnya, Silmy Karim dikenal sebagai seorang profesional muda yang berkecimpung dalam bidang pertahanan dan industri pertahanan.
Setelah berhasil menangani beberapa BUMN yang sedang bermasalah, ia pun dijuluki sebagai Direktur Utama spesialis BUMN sakit.
Silmy Karim juga pernah bertugas di berbagai institusi pemerintah, misalnya Kementerian Pertahanan, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Semula, Silmy Karim tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang militer dan pertahanan.
Namun, ia mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan atas prakarsa Wakil Menteri Pertahanan saat itu, Sjafrie Sjamsoeddin.
Lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Trisakti itu mengenyam pendidikan militer dan pertahanan di luar negeri.