TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menyoroti kasus tewasnya pendemo tolak tambang emas bernama Erfaldi (21) di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Sabtu (12/2/2022) lalu.
Ia menuturkan jika nantinya korban terbukti ditembak oleh oknum anggota polisi, maka Kapolres hingga Kasat diminta untuk dapat bertanggung jawab karena diduga telah lalai dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
"Nah bukan lagi anggota yang salah ini, harus Kasatnya yang bertanggung jawab, Kapolresnya bertanggung jawab," ujar Sambo seperti dilihat Tribunnews dalam akun Instagram @divpropampolri pada Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, kejadian penembakan terhadap peserta unjuk rasa tidak boleh terulang.
Sebelum itu, dia mengingatkan pernah ada kejadian penembakan mahasiswa oleh oknum anggota polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Karena itu, Sambo menyampaikan pihaknya akan menindak tegas bagi siapa pun yang dinilai melakukan pelanggaran dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
Baca juga: Soroti Penembakan di Parigi, Propam Minta Anggota Pembawa Senpi Harus Berpakaian Dinas
Apalagi, jika ditemukan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tak sesuai prosedur.
"Kami akan melakukan penindakan tegas dan keras sampai dengan tingkat pengawasan lapangan apabila ada pelanggaran-pelanggaran yang masih terjadi lagi terkait dengan penggunaan kekuatan yang tidak sesuai prosedur," pungkas Sambo.