TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mendorong peningkatan sarana pendukung kebutuhan dasar untuk masyarakat pra-sejahtera, khususnya di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
“Masih banyak daerah di kawasan 3T yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Seperti yang dialami masyarakat di Pulau Alor, kawasan ujung di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang harus menyeberang ke Pulau Pantar untuk mendapatkan air,” kata Risma melalui keterangan tertulis, Kamis (17/2/2022).
Selain itu, Kemensos berencana memberikan bantuan ke wilayah di Kabupaten Asmat, Papua.
Daerah tersebut kesulitan bercocok tanam dan memperoleh air tawar karena kontur tanah yang cenderung dipenuhi rawa.
"Mereka itu benar-benar kesulitan, seorang ibu di Pulau Alor sampai rela bermalam di Pulau Pantar dan tidak bisa kembali ke Pulau Alor karena ombak tinggi hanya untuk mendapatkan air," ucap Risma.
Baca juga: Kementerian Sosial Fasilitasi Puluhan Orang dengan Gangguan Jiwa di Jateng Rekam KTP Elektronik
Gandeng ITS
Risma bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mencari teknologi untuk memudahkan akses transportasi dan ketersediaan air di beberapa daerah 3T.
Baca juga: Gandeng ITS, Mensos Risma Rencanakan Desalinasi Air Laut di Kawasan 3T
Disebutkan, Kemensos dan ITS menyepakati sejumlah rencana kolaborasi. Di antaranya adalah penelitian lebih lanjut oleh ahli Geofisika ITS terkait peninjauan daerah sulit air bersih, inovasi pembuatan hidroponik apung di daerah rawa, alat desalinasi portable untuk mengubah air laut menjadi air tawar, pengadaan panel surya di daerah minim listrik.
Selain itu, mahasiswa ITS membantu di wilayah sasaran Kemensos saat penyelenggaraan kuliah kerja nyata (KKN) dan kerja praktik (KP). (Tribun Network/Fahdi Fahlevi/sam)