Dengan Wadas menjadi kawasan pariwisata, wisatawan yang akan datang jumlahnya jauh lebih banyak.
“Hasil kebun bisa kita olah dan kita jual mulai degan, ubi, nasi, cemilan, durian,” tutur Rodiah.
Rodiah menjadi salah pihak yang setuju dengan penambangan batu andesit di Desa Wadas.
Ia yakin dengan adanya penambangan batu andesit, tingkat perekonomian warga akan terdongkrak di masa depan.
“Saya sendiri sudah siap-siap jualan, tetangga juga. Kami senang kalau nantinya ada lokasi pariwisata di sini,” ungkap Rodiah.
Baca juga: Bawa Poster Wadas Melawan, Pria Misterius Lempar Bom Molotov ke Pos Polantas Kolong Tol Jatiwarna
Salah satu masalah yang menghambat kemajuan Desa Wadas adalah kondisi jalan yang masih sempit dari Kecamatan Bener menuju Desa Wadas.
Meski jaraknya antara 5-10 km dari Kecamatan Bener, tetapi kondisi medan berliku-liku dan naik turun, tidak mudah membangun jalan.
Ia berharap dengan adanya penambangan batu andesit, jalanan menuju Desa Wadas bisa diperlebar.
“Jadi nanti wisatawan tidak susah kalau datang ke sini,” harap Rodiah.
Selain Rodiah, harapan sama juga dilontarkan Elmilia Putri. Gadis berumur 19 tahun asal Desa Wadas ini baru lulus SMK.
Menurutnya mencari pekerjaan di situasi saat ini sulit. Maka jika Desa Wadas menjadi kawasan pariwisata skala besar, ia bisa lebih mudah berwirausaha seperti membuat aneka kerajinan untuk dipasarkan kepada pendatang.
“Harapan kami, Desa Wadas nanti jadi pusat pariwisata sehingga banyak lowongan pekerjaan untuk kami,” ujar Elmilia Putri.
Khanifan juga menjadi salah satu warga Desa Wadas yang antusias dengan penambangan batu andesit di desanya. Lokasi tanahnya seluas 1.300 mete persegi akan turut dibeli pemerintah.
“Hitung-hitugannya tanah dan pohon diatasnya akan diganti untung,” ungkap Khanifan.